<p>Tower Citibank. / Citibank</p>
Perbankan

Bos Citibank Memprediksi Kredit Investasi akan Melambat karena Pemilu

  • Pinjaman investasi berpotensi tertunda selama 1-2 kuartal karena korporasi menunggu kejelasan lanskap politik.
Perbankan
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA – CEO Citibank, N.A. (Citi Indonesia), Batara Slanturi, memprediksi kredit investasi akan melambat sekitar 1-2 kuartal pertama tahun 2024. 

Menurut Batara, Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dapat berpengaruh kepada kinerja dari kredit investasi perbankan Ini karena korporasi menunggu kejelasan lanskap politik. Namun, Bank Indonesia tetap optimistis terhadap pertumbuhan kredit, dengan proyeksi 10-12% di tahun 2024.

Batara menambahkan ekonomi Indonesia terus menunjukkan ketahanan dan daya tahan yang mengesankan di tengah dinamika global dan ketidakpastian dalam negeri. 

Untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di tahun 2024, sinergi yang kuat dan kolaborasi antara sektor perbankan, dunia usaha, dan pemerintah menjadi kunci utama.

Menurut Batara, posisi neraca transaksi berjalan Indonesia tetap terjaga dengan baik, berkisar antara -0,5% hingga 1% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sepanjang tahun 2023. 

Hal ini memberikan keuntungan signifikan bagi pasar obligasi. Cadangan devisa Indonesia juga mencapai US$146,4 miliar atau setara dengan Rp2,2 kuadriliun dalam asumsi kurs Rp15.685 per-dolar Amerika Serikat (AS) hingga akhir Desember 2023, memberikan fleksibilitas lebih bagi Bank Indonesia dalam intervensi pasar. 

Dari sisi fiskal, estimasi buffer fiskal sekitar 2,15% dari PDB pada tahun 2024 memberikan landasan yang solid. Batara juga menyoroti kinerja positif obligasi 10-tahun Pemerintah Indonesia, dengan imbal hasil diperkirakan melebihi 3,5%, menunjukkan keunggulan dibandingkan negara-negara Asia lainnya, termasuk India.

“Maka, saat ini kita tinggal menunggu pengurangan suku bunga dari The Fed untuk menghadirkan kondisi baik bagi bond market domestik,” kata Batara melalui keterangan yang diterima TrenAsia, Selasa, 13 Ferbruari 2024. 

Pertumbuhan Kredit Tahun 2023

Kondisi kredit perbankan pada tahun 2023 menunjukkan performa yang positif, memberikan dukungan penting terhadap pertumbuhan ekonomi. 

Pertumbuhan kredit selama tahun tersebut mencapai 10,38% yoy, berada dalam rentang yang positif sesuai dengan prakiraan Bank Indonesia sebesar 9-11%. Peningkatan kredit ini sejalan dengan kinerja baik dari sektor korporasi dan rumah tangga.

Dari segi permintaan, kenaikan kredit dipicu oleh kinerja positif korporasi dan rumah tangga. Sementara dari sisi penawaran, pertumbuhan kredit didorong oleh risk appetite perbankan dan kapasitas likuiditas perbankan yang terjaga baik. 

Ini mencakup dampak positif dari kebijakan likuiditas Bank Indonesia seperti Kebijakan Likuiditas Makroprudensial (KLM) dan Penyangga Likuiditas Makroprudensial (PLM).

Berdasarkan kelompok penggunaan, pertumbuhan kredit terutama didorong oleh kredit investasi dan kredit modal kerja, masing-masing tumbuh sebesar 12,26% dan 10,05%. 

Secara sektoral, sektor Pengangkutan, Jasa Sosial, Perdagangan, dan Listrik, Gas, Air menjadi pendorong utama pertumbuhan kredit.

Pembiayaan syariah juga mencatat pertumbuhan positif pada Desember 2023, tumbuh sebesar 15,80% yoy, sementara pertumbuhan kredit untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mencapai 8,03% (yoy).