Para petinggi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk melakukan Public Expose Insidentil GoTo, Kamis, 8 Desember 2022.
Korporasi

Bos GoTo Jelaskan Penyebab Anjloknya Harga Saham yang Terus Alami ARB

  • Cao mengatakan, merosotnya saham GoTo sangat dipengaruhi oleh kondisi makroekonomi, pasar modal, persaingan, dan kinerja perusahaan.
Korporasi
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Presiden PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk Patrick Cao menjelaskan penyebab anjloknya harga saham perseroan yang terus mengalami auto rejection bawah (ARB).

Hal itu disampaikan oleh Cao dalam Public Expose GoTo yang diselenggarakan secara virtual, Kamis, 8 Desember 2022.

Cao mengatakan, merosotnya saham GoTo sangat dipengaruhi oleh kondisi makroekonomi, pasar modal, persaingan, dan kinerja perusahaan.

Ia pun menegaskan bahwa faktor-faktor eksternal seperti kondisi makroekonomi adalah suatu hal yang di luar kendali dan menghantam tidak hanya GoTo, melainkan bisnis-bisnis lainnya juga.

GoTo yang baru melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) pun tentunya turut terdampak.

"Fluktuasi harga saham sama seperti saham perusahaan publik lainnya merupakan mekanisme pasar yang dipengaruhi berbagai faktor, tidak terbatas kondisi makroekonomi, pasar modal, kondisi, persaingan, dan kinerja perusahaan," ujar Cao.

Cao mengatakan pula bahwa berakhirnya periode penguncian saham (lock up) pada akhir November turut berpengaruh pada merosotnya saham perseroan karena banyak investor pra-IPO yang taking profit.

Setelah berakhirnya lock up, terjadi peningkatan volume transaksi yang cukup signifikan, dan hal itu dikatakan Cao disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya investor pra-IPO yang masuk di harga rendah melakukan aksi untuk merealisasikan keuntungan.

"Banyak variabel-variabel yang di luar kontrol dan pengetahuan perusahaan," katanya.

Kendati demikian, Cao juga mengungkapkan bahwa aksi jual secara besar-besaran yang dilakukan investor pra-IPO adalah suatu hal yang lazim setelah periode lock up berakhir.

Sementara itu, Cao memastikan juga bahwa GoTo akan tetap fokus untuk mendongkrak kinerja keuangan, misalnya melalui pengembangan produk  dan efisiensi biaya.

“Kami juga terus melakukan penjajakan dengan potensial investor yang baru, terutama menuju peluang masuknya GOTO ke dalam indeks global di paruh pertama tahun 2023," kata Cao.

Untuk diketahui, semenjak periode lock up GoTo berakhir, terjadi aksi jual besar-besaran yang menyebabkan harga saham perseroan terus merosot.

Per 9 Desember 2022, saham GoTo terhitung sudah mengalami ARB hingga 10 hari berturut-turut.

Menurut pantauan TradingView di hari yang sama pada pukul 11.50 WIB, harga GOTO sudah mencapai Rp93 perlembar saham.

Jika dihitung dari pencatatan saham pada 11 April 2022 di posisi Rp382 perlembar, GOTO sudah mengalami koreksi hingga 75,65% secara year-to-date (YTD).