<p>Emiten pertambangan batu bara milik konglomerat Sudwikatmono PT Indika Energy Tbk (INDY) saat RUPST 2018 / Foto: Dok. Indika Energy</p>
Korporasi

Bos Indika Energy (INDY) Beberkan Tiga Tantangan Berat, Apa Saja?

  • Indeks harga batu bara ICI 4 juga turun 15,1%, dari US$ 64,3 per ton pada periode sebelumnya menjadi US$54,6 per ton pada kuartal III-2024. Dengan demikian, harga jual rata-rata batu bara menurun sebesar 19,9% menjadi US$60,6 per ton.

Korporasi

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA - PT Indika Energy Tbk (INDY) menghadapi tiga tantangan besar pada kuartal III-2024 yang menyebabkan kinerjanya menurun. 

Pendapatan perusahaan merosot sebesar 22,4% menjadi US$1,78 miliar dari sebelumnya US$2,29 miliar, sementara laba bersih terpangkas 63,3% dari US$93,83 juta menjadi US$34,40 juta.

Director & Group Chief Financial Officer Indika Energy, Retina Rosabai, menyatakan bahwa ketiga tantangan utama berasal dari penurunan harga jual batu bara, investasi-investasi yang belum membuahkan hasil, serta biaya produksi yang masih cukup tinggi.

 "Semua ini meningkatkan biaya operasional Indika Energy secara keseluruhan," ujar Retina dalam paparan publik pada Rabu, 20 November 2024. 

Selain itu, perusahaan yang dipimpin oleh Arsjad Rasjid ini juga melakukan penerbitan obligasi dan pelunasan lebih awal (early repayment) obligasi sebesar US$455 juta, yang seharusnya jatuh tempo pada tahun 2029. 

"Langkah ini menambah biaya yang muncul selama sembilan bulan di 2024, sehingga laba bersih Indika Energy tidak maksimal, yaitu hanya sebesar US$34,4 juta. Total aset dan total liabilitas tetap stabil meski dengan investasi yang telah kami lakukan," jelas Retina.

Penurunan pendapatan pada kuartal III-2024 juga terjadi akibat melemahnya harga jual batu bara menjadi US$ 50,5 per ton dari sebelumnya US$60,8 per ton. Penurunan ini turut dipengaruhi oleh penjualan saham PT Multi Tambangjaya Utama (MUTU) kepada PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) pada Februari 2024. 

"Pencatatan penjualan hanya mencakup dua bulan pertama, Januari dan Februari. Jadi, kami kehilangan tujuh bulan penjualan dari batu bara di MUTU," ungkap Retina.

Berdasarkan materi paparan Indika, periode Januari-September 2024 menunjukkan bahwa indeks harga batu bara Newcastle mengalami penurunan sekitar 26,7% menjadi US$ 134,3 per ton. 

Sementara itu, indeks harga batu bara ICI 4 juga turun 15,1%, dari US$ 64,3 per ton pada periode sebelumnya menjadi US$54,6 per ton pada kuartal III-2024. Dengan demikian, harga jual rata-rata batu bara menurun sebesar 19,9% menjadi US$60,6 per ton. Penurunan ini bahkan berada di bawah ekspektasi Indika pada kuartal III-2024.

Di sisi lain, volume produksi tambang Kideco telah ditargetkan sebesar 29,4 juta ton dan realisasinya telah mencapai 23,4 juta ton. "Kami cukup sesuai dengan target sepanjang tahun kami. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, volume ini meningkat sekitar 5,2%," tambah Retina.