<p>Maskapai penerbangan komersil Lion Air saat mendarat di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jum&#8217;at, 3 Juni 2020. PT Angkasa Pura II (Persero) akan mengkordinasikan permintaan maskapai untuk slot penerbangan, rute penerbangan dan frekuensi penerbangan di dalam satu rute agar kembali terciptanya keseimbangan terhadap tingkat permintaan dari penumpang, saat ini PT Angkasa Pura II mengaku slot terbang di Bandara Soekarno Hatta belum optimal dimanfaatkan oleh maskapai pada masa new normal ini. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Korporasi

Bos Lion Air Jawab Rumor Soal IPO Incar Dana Segar Rp7 Triliun

  • Bos Lion Group, Rusdi Kirana, mengungkapkan bahwa pihaknya tengah menjajaki rencana untuk melaksanakan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham Lion Air di Bursa Efek Indonesia.

Korporasi

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA - Bos Lion Group, Rusdi Kirana, mengungkapkan bahwa pihaknya tengah menjajaki rencana untuk melaksanakan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham Lion Air di Bursa Efek Indonesia. 

Rencananya, maskapai penerbangan yang dikenal dengan logo merah ini menargetkan penggalangan dana sebesar Rp7 triliun, yang akan menjadi tonggak penting bagi maskapai berbiaya rendah terbesar di Asia Tenggara ini. 

Meskipun rencana ini telah mencuat sejak beberapa waktu lalu, realisasi konkret masih menunggu kepastian. "Let's see," ungkap Rusdi Kirana di Gedung DPR/MPR, Jakarta, pada Kamis, 3 Oktober 2024, usai dilantik sebagai wakil ketua MPR RI untuk periode 2024-2029.

Selain itu, kata Rusdi, Lion Air berada dalam posisi yang kuat untuk melangkah ke pasar publik. "Maskapai kami adalah yang terbesar di Asia Tenggara dalam kategori swasta. Dengan demikian, kami memiliki potensi untuk go public," ujarnya.

Sementara itu, ketika ditanya mengenai detail lebih lanjut tentang rencana IPO Lion Air, termasuk waktu pelaksanaannya, Rusdi hanya tertawa ringan, menunjukkan bahwa masih ada tahap yang perlu dilalui sebelum keputusan final diambil. 

Asal tahu saja, ada informasi beredar bahwa PT Lion Mentari Airlines atau Lion Air sedang mempertimbangkan untuk kembali menghidupkan rencana IPO saham yang diperkirakan bisa mengumpulkan dana hingga US$ 500 juta. 

Sayangnya, saat dikonfirmasi terkait target perolehan dana IPO Lion Air, Rusdi menjawab dengan singkat, "Ya, kalau dilihat dari value harusnya bisa segitu."

Kendati begitu, langkah IPO ini bisa dibilang upaya Lion Air untuk memperkuat posisinya di pasar penerbangan, sekaligus memberikan peluang investasi baru bagi para pemangku kepentingan. 

Sejarah Lion Air 

Lion Air adalah maskapai penerbangan berbiaya rendah yang berkantor pusat di Jakarta, Indonesia. Didirikan pada tahun 1999 oleh Rusdi Kirana dan Ari Askhara, Lion Air telah berkembang menjadi salah satu maskapai terbesar di Asia Tenggara. 

Lion Air mulai beroperasi pada tahun 2000 dengan rute penerbangan domestik, dan sejak itu, maskapai ini telah memperluas jaringannya hingga mencakup rute internasional ke berbagai negara di Asia, seperti Malaysia, Thailand, Singapura, dan China.

Lion Air dikenal dengan tarif yang terjangkau dan berbagai promosi menarik yang memungkinkan lebih banyak orang untuk terbang. Dengan slogan “We make flying affordable,” Lion Air fokus pada pelayanan yang efisien dan tepat waktu, meskipun sering mendapat kritik terkait dengan kualitas layanan dan keselamatan. 

Maskapai ini merupakan bagian dari Lion Air Group, yang juga mencakup Batik Air, Wings Air, dan Leo Airlines. Saat ini, Lion Air mengoperasikan berbagai jenis pesawat, termasuk Boeing 737-800 dan Airbus A330 untuk penerbangan jarak jauh. 

Dengan armada yang terus berkembang, Lion Air berkomitmen untuk meningkatkan pengalaman terbang pelanggan dengan layanan yang lebih baik dan memperhatikan keselamatan penerbangan.

Seiring dengan pertumbuhan industri penerbangan di Indonesia, Lion Air terus melakukan ekspansi dan berinvestasi dalam teknologi terbaru serta meningkatkan pelatihan untuk kru dan stafnya. 

Meskipun menghadapi tantangan, seperti persaingan ketat dan dampak pandemi COVID-19, Lion Air tetap menjadi pilihan utama bagi banyak penumpang yang mencari alternatif penerbangan yang terjangkau dan aksesibel.