Konpers RUPS PTPP Tahun Buku 2023 di Jakarta paada Rabu, 24 April 2024
BUMN

Bos PTPP Bagikan Perkembangan Proses Merger dengan WIKA

  • Direktur Utama PTPP Novel Arsyad buka suara terkait rencana penggabungan atau merger PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) dengan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA). Hingga saat ini serangkaian evaluasi tengah dilakukan.

BUMN

Debrinata Rizky

JAKARTA - Direktur Utama PTPP Novel Arsyad buka suara terkait rencana penggabungan atau merger PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) dengan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA). Hingga saat ini serangkaian evaluasi tengah dilakukan.

Novel menyebut, perseroan juga tetap menunggu arahan dari Kementerian BUMN yang digawangi oleh Erick Thorir dalam masalah merger tersebut.

"Terkait merger sekali lagi sedang proses nanti akan dilakukan evaluasi dengan kami dan Kementerian BUMN ada data-data yang dievaluasi cukup banyak. Tentunya dari sana nantinya kita bisa ketahui konsep seperti apa stuktur seperti apa merger, subholding atau holding,"katanya dalam Konpers RUPST untuk Tahun Buku 2023 pada Rabu, 24 April 2024.

Menurut Novel, setelah evaluasi dengan kementerian BUMN dengan melibatkan konsultan hasil akhir tetap pada Kementerian BUMN.

Sehingga baik PTPP maupun WIKA juga tengah memperbaiki kinerja sehingga dengan konsep apapun yang diberikan dapat memberikan kontribusi yang lebih baik untuk kedua perseroan.

Adapun, sepanjang 2023 PTPP mencatatkan laba bersih tercatat sebesar Rp127 miliar atau turun 65,2% dari tahun sebelumnya di angka Rp366 miliar.

Pendapatan sepanjang tahun 2023 mencapai Rp18,4 triliun. Hasil itu minus 2,42% dibanding tahun 2022 yang tercatat sebesar Rp18,92 triliun.

Sebelumnya di 2022, emiten konstruksi BUMN ini membukukan laba bersih menjadi Rp271,69 miliar atau tumbuh 2,5% secara YoY. Hal ini sejalan dengan pendapatan perseroan yang juga naik menjadi membukukan perolehan sebesar Rp18,92 triliun. Realisasi itu tumbuh 12,88% dibandingkan tahun 2021 sebanyak Rp16,76 triliun.

Namun, beban pokok pendapatan perseroan naik 11,38% secara tahunan menjadi Rp16,24 triliun. Menghasilkan laba kotor sebesar Rp2,67 triliun, tumbuh 23,04% secara tahunan.

Masih Digodok

Sebelumnya, Rencana Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menggabungkan (merger) BUMN Karya PT PP Persero) Tbk (PTPP) dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) masih terus digodok.

Adapun PT PP (Persero) Tbk (PTPP) merupakan BUMN konstruksi dan investasi, yang tengah menggarap sejumlah proyek infrastruktur. Sedangkan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) adalah sebuah badan usaha milik negara Indonesia yang bergerak di bidang konstruksi.

Upaya konsolidasi badan usaha milik negara sektor kontruksi semakin nyata. Tak hanya PTPP dan WIKA, Erick Thohir juga akan melebur tujuh perusahaan BUMN Karya menjadi tiga perusahaan, salah satunya PT Hutama Karya (Persero) dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT).

Erick menuturkan masing-masing tugas yang akan diemban 3 klaster BUMN Karya tadi. Yakni, HK dan Waskita akan fokus pada jalan tol, jalan non tol, gedung institusi, hingga residen komersial.