Direktur Keuangan dan Umum PKT Qomaruzzaman (kiri) Direktur Utama PKT Rahmad Pribadi (kanan) memberikan pemaparan pada kegiatan Konferensi Pers "Kinerja PKT di tahun 2021, Serta Prediksi Tren Industri Petrokimia di 2022" di Jakarta, Kamis, 24 Maret 2022. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Industri

Bos Pupuk Kaltim Beberkan Jurus Jadi Pemimpin di Rantai Pasok Dunia

  • PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) berambisi untuk menjadi pemain penting dalam lingkup rantai pasok dunia (global supply chain). Hal itu diutarakan oleh Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi.

Industri

Feby Dwi Andrian

JAKARTA - PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) berambisi untuk menjadi pemain penting di rantai pasok dunia (global supply chain). Hal itu diutarakan oleh Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi.

Ia mengaku mendapat mandat dari Presiden Joko Widodo agar para CEO di perusahaan pelat merah tidak hanya mendulang keuntungan bagi perusahaan dan juga negara.

Namun, lebih lanjut, Presiden Jokowi menyatakan bahwa setiap perusahaan BUMN bisa menjagi bagian penting dari global supply chain.

"Tadi pagi kami bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana dan beliau meminta kami para CEO agar BUMN tidak hanya menguntungkan, tapi juga menjadi bagian penting dari global supply chain, sehingga Indonesia selalu dipandang penting oleh banyak negara," ungkapnya saat ditemui di bilangan Sarinah, Jakarta, Jumat, 2 Desember 2022.

Rahmad juga menegaskan bahwa amanah dari Presiden itu disambut baik olehnya yang memastikan bahwa seperti itulah posisi yang ingin Pupuk Kaltim lakukan.

Rahmad juga melanjutkan, Pupuk Kaltim sebagai salah satu BUMN di tanah air akan turut serta berperan aktif dalam memastikan tercapainya tujuan strategis pembangunan nasional.

"Karena pak Jokowi maunya kesana," sambungnya.

Ia juga mencontohkan seperti industri kendaraan listrik (electric vehicle/EV). Rahmad menambahkan bahwa ekosistem kendaraan listrik di Indonesia perlahan namun pasti semakin menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan yang positif.

"Seperti Presiden sampaikan, 60% baterai di dunia itu, asalnya dari Indonesia, jadi ga mungkin Indonesia ditinggalkan. Nah, di sektor petrochemical dan pupuk, kita juga begitu, ingin memastikan bahwa keberadaan kita (Pupuk Kaltim) menjadi extremely important dalam global supply chain," tuturnya.