Bos Pupuk Kaltim Targetkan Jadi Pemain Industri Nomor Satu di Asia Pasifik
- PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) bersikeras untuk menjadi pemain industri nomor satu di kawasan Asia Pasifik. Hal itu diungkapkan oleh Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi di Jakarta, Jumat, 2 Desember 2022.
Korporasi
JAKARTA - PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) bersikeras untuk menjadi pemain industri nomor satu di kawasan Asia Pasifik. Hal itu diungkapkan oleh Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi di Jakarta, Jumat, 2 Desember 2022.
Rahmad mengungkapkan meskipun baru menjabat dua tahun menjadi Direktur Utama Pupuk Kaltim, ia sudah melihat potensi yang sangat luar biasa.
Lebih lanjut, ia mengaku sudah membandingkan antara Pupuk Kaltim dengan seluruh pemain industri di kawasan Asia Pasifik dan ia mengklaim bahwa Pupuk Kaltim ada di posisi enam besar.
"Nah, ini ke depan karena saya sudah melihat human resource-nya, liat financial statement-nya dan kondisi keuangan, HR, dan lain sebagainya, saya meyakini lima sampai sepuluh tahun ke depan itu ranking kita bisa naik. Harapn kami bisa naik ke tiga besar, sepuluh sampai lima belas tahun, mungkin kita bisa either number one or two," imbuhnya.
- Batubara Tak Lagi Menarik, Emiten Ini Pilih Beralih ke Bisnis Energi Terbarukan
- Turunnya Saham GoTo Bikin IHSG Susah Naik? Pengamat: Dampak Jika IPO di Saat Merugi
- Bank Mega Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Inilah Persyaratannya!
Ia menegaskan bahwa saat ini bukan hanya kapasitas dari Pupuk Kaltim yang harus besar, melainkan bagaimana perusahaan ini terus memberikan keuntungan tidak hanya bagi ketahanan pangan nasional tapi juga rantai pasok dunia (global supply chain).
"Karena kita tidak hidup sendiri tapi kita harus menjadi critical part di global supply chain," ungkapnya.
Lebih lanjut, ia juga mendapatkan pesan dari Presiden Joko Widodo bagaimana orang-orang di dunia itu menyadari betapa mereka sangat bergantung dengan Indonesia.
"Sehingga Indonesia secara geopolitik juga bisa semakin kuat. Nah, caranya gimana, salah satunya adalah memperbesar kapasitas," lanjutnya.
Selain memperbesar kapasitas, Rahmad juga mengatakan bahwa Pupuk Kaltim ingin menjadi pionir dalam transisi energi hijau pada industri petrokimia di Indonesia.
"Hal itu juga yang akan melihat pada akhirnya sebegitu pentingnya Pupuk Kaltim dalam global supply chain. Tidak hanya nomor satu atau dua, tapi sangat penting sehingga tanpa keberadaan Pupuk Kaltim maka dunia akan sangat kehilangan. Saya kira itu yang akan kita kembangkan ke depan, jadi potensinya luar biasa," kata Rahmad.
Ditanya perihal rencana pada tahun depan, Rahmad mengaku bahwa Pupuk Kaltim sangat optimis karena macro backdrop akan mendukung untuk industri ini.
"Tapi kita tidak tinggal diam, kita fokus juga pada operational excellence untuk memastikan perusahaan bisa beroperasi terus secara lancar dan secara pengelolaan biaya juga terus membaik," sambungnya.
Ia mengklaim sudah melakukan inovasi di perusahaan dengan menghasilkan penghematan sampai dengan Rp66 miliar dan angka itu naik 11% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
"Artinya apa justru di saat kita menikmati harga komoditas yang tinggi, Pupuk Kaltim tidak lengah. Kita tetap menjaga supaya biaya produksi tetap rendah, inovasi tetap ada, supaya kita bisa jadi pemimpin di industri ini," ungkapnya.
- Luhut Sebut Motor Listrik Akan Disubsidi, Ini Kata Sri Mulyani
- Bos Pupuk Kaltim Beberkan Jurus Jadi Pemimpin di Rantai Pasok Dunia
- Lippo Karawaci (LPKR) Jual Aset Kepada RS Siloam Senilai Rp144 Miliar
Sebagai informasi, sepanjang 1 Januari - 31 Oktober 2022, Pupuk Kaltim telah memproduksi pupuk urea 92% dari target sepanjang tahun sebesar 3,42 juta ton, NPK mencapai 102% dari target 250 ribu ton, amonia sebesar 101% dari target 2,79 juta ton.
Kemudian, pada Oktober lalu, Pupuk Kaltim sudah memastikan bahwa produksi dan distribusi pupuk aman untuk periode musim tanam pertama 2023 (Maret-April 2023).
Per tanggal 26 November 2022, sebanyak 108.917 ton stok pupuk urea bersubsidi dan 6.725 ton NPK formula khusus, serta 158.702 ton pupuk urea non subsidi dan 38.073 NPK non subsidi telah tersedia di gudang-gudang Pupuk Kaltim yang tersebar di sejumlah wilayah tanggung jawab perusahaan.
Adapun beberapa wilayah pengadaan serta penyaluran pupuk bersubsidi oleh perusahaan yakni wilayah Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Nusa Tenggara Barat.