Dunia

Bos Wagner Kembali Bikin Merah Telinga Kremlin

  • Bos Grup Wagner Yevgeny Prigozhin kembali mendominasi ruang informasi kalangan pro perang Rusia dengan melontarkan sejumlah pernyataan kontroversial.
Dunia
Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

MOSKOW-Bos Grup Wagner Yevgeny Prigozhin kembali mendominasi ruang informasi kalangan pro perang Rusia dengan melontarkan sejumlah pernyataan kontroversial.

Selama wawancara dengan ahli strategi politik Rusia Konstantin Dolgov pada 23 Mei 2023 dia mengakui tingginya korban dalam upaya merebut kota Bakhmut. 

Prigozhin menyebut Wagner telah kehilangan sekitar 20.000 personel dalam pertempuran brutal berbulan-bulan. Angka itu terdiri dari 10.000 rekrutan narapidana dan 10.000 personel professional Wagner. 

Prigozhin secara khusus mencatat bahwa Wagner telah merekrut 50.000 tahanan dengan  20 persen di antaranya atau sekitar 10.000 tewas dalam pertempuran untuk Bakhmut.

Faksi pro-perang nasionalis Igor Girkin mengomentari besarnya kerugian yang dilaporkan dan berspekulasi bahwa korban sebenarnya  mungkin jauh lebih tinggi.  Semntara Politisi Rusia Viktor Alksnis hanya berkomentar bahwa Tentara Soviet kehilangan jauh lebih sedikit tentara yakni sekitar 15.051 dalam sembilan tahun di Afghanistan.

Girkin percaya  korban sebenarnya di pihak Wagner bisa lebih dari 1,5 kali lebih tinggi dari klaim Prigozhin. Dia juga  menunjukkan dari 50.000 rekrutan  Wagner dari penjara, 10.000 tewas dalam aksi dan 26.000 dilaporkan menerima pengampunan dan kembali ke Rusia. Ini  menyisakan 14.000 rekrutan penjara yang  belum ditemukan.

Girkin memperkirakan  sebagian besar dari 14.000 rekrutan penjara yang belum ditemukan ini mungkin juga tewas dalam aksi. “Secara total Wagner kemungkinan besar menderita lebih dari 40.000 tewas dalam pertempuran,” katanya.

Girkin menyarankan agar Prigozhin untuk menutup mulutnya dan berhenti berbicara tentang kerugian liar untuk hasil yang sangat tidak signifikan. Tetapi bloger militer  Rusia lainnya memuji Prigozhin karena terbuka tentang skala kerugian. Dan  menyatakan  Kementerian Pertahanan Rusia akan menyembunyikan angka tersebut.

Institute for the Study of War dalam ulasannya 25 Mei 2023 menyebutkan, tanggapan ruang informasi Rusia secara keseluruhan terhadap penangkapan Bakhmut telah terpaku pada tanggung jawab untuk menangkapnya dan berspekulasi tentang biaya operasi yang terkait. 

“Ini seperti  menghilangkan oksigen yang diperlukan Kementerian Pertahanan Rusia untuk secara positif membingkai penangkapan kota,” kata lembaga pemikir yang berbasis di Washington tersebut. 

Faksi-faksi dalam ruang informasi pro-perang segera  memperdebatkan apakah Wagner atau unit dan komandan reguler Rusia harus menerima medali dan penghargaan untuk operasi di Bakhmut. Klaim Prigozhin tentang tingginya korban sebagian besar telah berhasil merampas kesempatan Kementerian Pertahanan Rusia untuk mengklaim kemenangan informasional atas Bakhmut.

Prigozhin kemungkinan menggunakan profilnya yang sedang tinggi setelah penangkapan Bakhmut untuk mengintensifkan serangannya terhadap elit dan militer Rusia. Prigozhin dalam wawancara  menyatakan kepemimpinan militer Rusia sejauh ini gagal mencapai tujuan utama perang di Ukraina. Tujuan denazifikasi justru menjadikan Ukraina semakin terkenal di dunia. Sementara tujuan demiliterisasi hasilnya juga kebalikan.

Prigozin mencontohkan jika sebelum perang Ukraina memiliki 500 tank, kini mereka memiliki 5.000an tank. Dari 40.000 tentara professional kini memiliki 400.000. Ukraina juga kini menjadi militer dengan persenjataan yang sangat canggih.

Seperti biasanya Prigozhin menyalahkan  Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu dan Kepala Staf Umum Jenderal Angkatan Darat Valery Gerasimov. Bahkan dia mendorong kedua orang ini untuk mundur.

Prigozhin memperingatkan bahwa elit Rusia mendorong situasi yang bisa berakhir seperti revolusi 1917. Di mana  tentara dan orang yang mereka cintai melawan pemerintah Rusia. 

Prigozhin juga menggunakan persepsi bahwa Wagner bertanggung jawab atas penangkapan Bakhmut. Dia  menegaskan   Wagner adalah tentara terbaik di dunia. Dan nomor duanya adalah tentara konvensional Rusi.

Prigozhin juga kemungkinan menggandakan upayanya untuk memantapkan dirinya sebagai sosok totaliter Rusia yang dapat meraih kemenangan militer di Ukraina. Prigozhin menyerukan darurat militer lengkap, beberapa gelombang mobilisasi berikutnya, dan mobilisasi ekonomi skala besar industri Rusia untuk menyelamatkan Rusia.