Boyong Anak Gaza ke Indonesia untuk Sekolah, Prabowo Optimis Cetak Pemimpin Palestina
- Dihadapan berbagai pimpinan negara dan PBB dalam KTT-tanggap darurat krisis kemanusiaan Gaza, yang diselenggarakan di Jordania, prabowo mengungkapkan siap menyekolahkan dan merawat anak-anak Gaza.
Dunia
JAKARTA - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyatakan Indonesia siap mengevakuasi dan merawat 1.000 pasien dari Gaza hingga sembuh total.
Pasien yang telah sembuh total akan dipulangkan dan diminta kembali membangun Gaza semaksimal mungkin.
“Kami bersedia mengevakuasi 1000 pasien untuk di rawat di indonesia dan dikembalikan jika sudah pulih dan jika situasi sudah pulih,” ungkap Prabowo di Jordania, dikutip Kamis 13 Juni 2024.
Dihadapan berbagai pimpinan negara dan PBB dalam KTT tanggap darurat krisis kemanusiaan Gaza, yang diselenggarakan di Jordania, Prabowo mengungkapkan siap menyekolahkan dan merawat anak-anak Gaza.
Prabowo menyampaikan anak-anak ini akan mendapatkan pendidikan berkualitas di Indonesia dan akan dikembalikan ke tanah air mereka ketika situasi di Gaza telah normal kembali.
“Kami juga siap mengevakuasi anak yatim piatu untuk diberikan perawatan trauma dan disekolahkan serta dikembalikan di gaza,” ujar Prabowo.
- Digempur Impor, Industri Tekstil Kritis
- Akui Jadi Masalah, BEI Ambil Langkah Pasca-Penurunan Rating Saham oleh Morgan Stanley
- 3 Direksi BRI Borong Saham di Tengah Tekanan Harga, Begini Rekomendasi BBRI
Prabowo berharap dapat mencetak anak-anak tersebut menjadi calon pemimpin Palestina di masa depan, yang mampu membangun negara mereka dengan ilmu dan pengalaman yang diperoleh selama di Indonesia.
Menanggapi inisiatif tersebut, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menawarkan provinsinya sebagai tempat penampungan bagi seribu anak-anak dan ibu warga Palestina.
“Beliau (Khofifah) juga memiliki gagasan juga untuk menawarkan bahwa Jatim siap menerima seribu anak-anak Palestina dan mungkin juga beberapa ibu-ibu yang kena trauma, untuk sementara dididik di pesantren-pesantren Jatim," ujar Prabowo 7 Juni lalu.
Mereka akan dirawat dan dididik di pesantren-pesantren di Jawa Timur.
Khofifah menyatakan kesiapan Jawa Timur untuk memberikan lingkungan yang aman dan mendukung bagi para pengungsi Palestina.
Khofifah juga memastikan anak-anak tersebut akan mendapatkan pendidikan yang layak selama berada di Indonesia.
- Digempur Impor, Industri Tekstil Kritis
- Akui Jadi Masalah, BEI Ambil Langkah Pasca-Penurunan Rating Saham oleh Morgan Stanley
- 3 Direksi BRI Borong Saham di Tengah Tekanan Harga, Begini Rekomendasi BBRI
Tanggapi Solusi Perang Gaza
Selain itu, Indonesia tetap meyakini bahwa kemerdekaan Palestina dan solusi dua negara merupakan jalur utama untuk mencapai gencatan senjata dan perdamaian yang berkelanjutan.
Indonesia berkomitmen untuk mendukung segala upaya yang dapat mempercepat tercapainya gencatan senjata.
Prabowo juga menyatakan bahwa Indonesia siap meningkatkan dukungan dana kepada UNRWA, badan PBB yang menangani pengungsi Palestina.
Indonesia juga siap mengerahkan lebih banyak tim medis dan membangun rumah sakit lapangan yang akan beroperasi di Gaza.
Hal tersebut menurut Prabowo merupakan langkah konkret untuk memberikan bantuan langsung di wilayah yang terdampak konflik, memastikan bahwa kebutuhan medis dan kemanusiaan mendesak dapat terpenuhi.
“Kami akan meningkatkan kontribusi secara signifikan para UNWRa dan bantuan kemanusiaan lainya, kami siap mengerahkan lebih banyak tim medis, dan membangun rumah sakit lapangan untuk beroperasi di Gaza” terang Prabowo.