Penandatanganan MoU BP Berau bersama Pertamina
Energi

BP Berau Dukung Pertamina Lakukan Studi Pasokan Gas dan Injeksi CO2

  • MoU ini menandakan kerja sama strategis BP Berau dengan Pertamina.

Energi

Bintang Surya Laksana

JAKARTA - Pada tanggal 20 September 2023, BP Berau Ltd (BP), yang merupakan operator Tangguh dan bertindak atas nama Kontraktor Kontrak Kerjasama Bagi Hasil (PSC) Tangguh, serta PT Pertamina (Persero) melalui anak perusahaannya, PT Kilang Pertamina Internasional (Pertamina), telah menandatangani sebuah nota kesepahaman (MoU). 

Kerja sama tersebut bertujuan untuk mendukung studi yang akan dilakukan oleh Pertamina terkait potensi pasokan gas dan injeksi CO2 di Tangguh yang berkaitan dengan kemungkinan pengembangan amonia biru di Teluk Bintuni, Papua Barat.

“Sebagai pelaku usaha bidang refinery dan petrokimia hilir, kolaborasi PT KPI dengan perusahaan hulu minyak dan gas untuk membawa teknologi CCS adalah faktor penting dalam mencapai sertifikasi Biru dengan mengurangi lebih dari 70% emisi CO2 dari proses produksi Amonia,” ujar Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional, Taufik Aditiyawarman seperti dilansir keterangan resmi Kamis 21 September 2023.  Di menambahkan  MoU ini merupakan awal dari upaya kolaboratif antara Pertamina dan BP untuk mendukung agenda net zero yang telah menjadi komitmen penting pemerintah Indonesia

MoU tersebut ditandatangani pada Forum Minyak & Gas Indonesia (IOG) 2023 yang berlangsung pada tanggal 20-22 September 2023 di Nusa Dua, Bali, studi yang dilakukan oleh Pertamina bertujuan untuk mendukung potensi pertumbuhan dalam industri petrokimia, khususnya di Papua Barat sebagai upaya untuk membantu meningkatkan ekonomi lokal. MoU ini juga membuka jalan bagi BP dan Pertamina dalam mendukung transisi energi dengan menyediakan produk energi bersih melalui Tangguh CCUS.

Proyek Tangguh CCUS yang dikelola oleh BP telah mendapatkan persetujuan Plan of Development dari pemerintah Indonesia pada tahun 2021, dengan pekerjaan FEED yang sedang berlangsung dan rencana persetujuan proyek dalam waktu dekat. Tangguh saat ini memiliki potensi sebagai pusat Carbon Capture and Storage (CCS) pertama di Indonesia untuk mengatasi emisi baik di tingkat domestik maupun internasional.

Pertamina tengah mengeksplorasi potensi pasokan gas di Teluk Bintuni, Papua Barat, dan berencana menggunakan Tangguh CCUS untuk menghasilkan amonia biru sebagai sumber energi bersih masa depan. Kolaborasi tersebut memiliki potensi untuk menjadi langkah maju dalam menghasilkan energi bersih dari Indonesia.

"Sebagai perusahaan energi yang telah beroperasi di Indonesia lebih dari lima dekade, kami dengan bangga mendukung Pertamina dan pemerintah Indonesia dalam agenda net zero melalui potensi pasokan gas dan injeksi CO2 di Tangguh. MoU ini menandakan kerja sama strategis kami dengan Pertamina," ujar BP Regional President Asia Pacific, Gas & Low Carbon Energy, Kathy Wu.

PSC Tangguh terdiri dari beberapa entitas, termasuk BP dan afiliasinya di Tangguh, seperti MI Berau B.V., CNOOC Muturi Limited., Nippon Oil Exploration (Berau) Limited, KG Berau Petroleum Ltd., Indonesia Natural Gas Resources Muturi, Inc., dan KG Wiriagar Petroleum Ltd.