Pertamina Hulu Energi
Energi

BP dan Pertamina Sepakati MoU Studi Potensi Pasokan Gas dan Injeksi CO2

  • Kolaborasi ini terkait dengan potensi pengembangan amonia biru yang dapat menjadi langkah signifikan dalam menghasilkan energi bersih untuk masa depan.

Energi

Muhammad Imam Hatami

JAKARTA - Perusahaan energi global, BP, dan Pertamina, telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) yang bertujuan untuk mendukung studi potensi pasokan gas dan injeksi CO2 di area proyek Tangguh. 

Kolaborasi ini terkait dengan potensi pengembangan amonia biru yang dapat menjadi langkah signifikan dalam menghasilkan energi bersih untuk masa depan.

Dilansir dari siaran pers pertamina, Kamis, 21 September 2023, Proyek Tangguh Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS) yang digagas oleh BP telah mendapatkan persetujuan Plan of Development dari pemerintah Indonesia pada tahun 2021. Saat ini, proyek tersebut telah memasuki tahap Front-End Engineering Design (FEED), dengan rencana persetujuan proyek yang diharapkan akan datang dalam waktu dekat.

Lokasi Tangguh, yang berada di Teluk Bintuni, Papua Barat, Indonesia, dianggap sebagai tempat yang tepat untuk menjadi pusat Carbon Capture and Storage (CCS) pertama di Indonesia. Hal ini karena Tangguh memiliki potensi untuk mengatasi emisi karbon baik yang berasal dari dalam negeri maupun internasional.

Kontraktor Kontrak Kerja sama Bagi Hasil (PSC) Tangguh terdiri dari bp dan afiliasinya di Tangguh, MI Berau B.V., CNOOC Muturi Limited, Nippon Oil Exploration (Berau) Limited, KG Berau Petroleum Ltd., Indonesia Natural Gas Resources Muturi, Inc., dan KG Wiriagar Petroleum Ltd.

Pertamina, sebagai perusahaan energi nasional Indonesia, saat ini sedang melakukan studi untuk mengoptimalkan potensi pasokan gas di Teluk Bintuni, Papua Barat, serta memanfaatkan proyek Tangguh CCUS untuk memproduksi amonia biru. Amonia biru adalah salah satu bentuk energi bersih yang dapat dihasilkan melalui proses produksi amonia dengan menggunakan teknologi CCUS untuk mengurangi emisi karbon.

Kolaborasi antara BP dan Pertamina dalam studi ini adalah langkah penting dalam menggali potensi energi bersih di Indonesia. Dengan upaya bersama ini, diharapkan bahwa amonia biru dan teknologi CCUS dapat menjadi alternatif yang signifikan dalam upaya menuju energi bersih dan berkelanjutan untuk masa depan negara ini.