BP Jamsostek Tertarik Investasi di Sektor Teknologi, Namun Terhalang Regulasi?
- Direktur Pengembangan Investasi BP Jamsostek, Edwin Ridwan melihat adanya potensi pada sektor teknologi, mengingat trennya terus naik sepanjang tahun ini.
Fintech
JAKARTA – BP Jamsostek menyatakan ketertarikannya untuk berinvestasi pada saham-saham di sektor teknologi. Namun, regulasi saat ini membuat perusahaan pengelola dana publik milik pemerintah itu sulit untuk masuk lebih jauh ke sektor tersebut.
Direktur Pengembangan Investasi BP Jamsostek, Edwin Ridwan melihat adanya potensi pada sektor teknologi, mengingat trennya terus naik sepanjang tahun ini. Di sisi lain, terdapat kekhawatiran mengenai kerugian negara akibat investasi.
“Istilahnya kami kalau investasi tidak boleh rugi, harus untung terus. Bagaimana caranya kita bisa investasi di start up tapi gak boleh rugi,” ujarnya Ridwan dalam webinar Capital Market Summit & Expo 2021, bertajuk “Peluang dan Tantangan Aktivitas Investor Institusi” Jumat, 15 Oktober 2021.
- Tumbuh 59 Persen, Ekspor Minyak Kelapa Sawit Sumbang US$2,43 Miliar pada September 2021
- BP Jamsostek Ngaku Sempat Beli Saham Bukalapak (BUKA), Tapi Sudah Dijual
- Proyek LRT Jabodetabek Siap Beroperasi Agustus 2022, Habiskan Dana Rp3,9 Triliun
Menurutnya, hal ini berkaitan dengan adanya keterbatasan regulasi yang membuat BP Jamsostek mesti berhati-hati dalam mengelola dana publik. Seperti pada kasus investasi sebelumnya, regulasi yang berlaku membuat perusahaan fokus pada tiap aset investasinya.
“Jadi misalkan ada portofolio secara total untung, tapi kalau ada aset yang rugi, nah itu yang kena masalah. Makanya mungkin pendekatannya harus diubah dengan melihat portofolio,” tutur dia.
Ia juga mengaku bahwa BP Jamsostek sempat melakukan pembelian saham emiten e-commerce, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA). Namun, pihaknya memastikan telah menjual saham unicorn itu sebelum harganya jatuh.
“Kami mulai aktif untuk investasi di perusahaan teknologi seperti kemarin di Bukalapak kami ikut beli, tapi Alhamdulillah sudah dijual, jadi enggak ikut ke bawah (rugi),” tambahnya lagi.
Selain ke pasar saham, BP Jamsostek juga mulai aktif berinvestasi pada perusahaan teknologi yang bersifat non-terbuka. Hanya saja, investasi tidak dilakukan dengan setoran modal berupa tunai, guna menghindari adanya kerugian negara.
“Yang kami lakukan seperti membuka akses data base kami ke perusahaan tersebut, kemudian ditukar dengan saham minoritas,” ungkapnya.