Ilustrasi beberapa produk vaksin Covid-19 yang berbeda.
Nasional

BPOM Berikan Izin Vaksin Pzifer, 100 Persen Ampuh Untuk Remaja!

  • JAKARTA - Vaksin Pzifer akhirnya mengantongi izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat-Obatan dan Makanan (BPOM). Izin vaksin COVID-19 besutan perusahaan
Nasional
Rizky C. Septania

Rizky C. Septania

Author

JAKARTA - Vaksin Pzifer akhirnya mengantongi izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat-Obatan dan Makanan (BPOM). Izin vaksin COVID-19 besutan perusahaan asal Amerika Serikat ini dirilis setelah BPOM merampungkan kajian hasil emergency use listing (EUL) atau daftar penggunaan darurat dari WHO.  Berdasarkan kajian tersebut, vaksin Pzifer lebih ampuh jika digunakan pada remaja. 

"BPOM pada hari Rabu 14 Juli 2021 telah menerbitkan EUA untuk vaksin comirnaty yang diproduksi Pfizer dan BioNTech dengan platform mRNA," ujar Kepala BPOM, Penny Kusumastuti Lukito pada konferensi pers yang digelar daring Kamis, 15 Juli 2021 kemarin. 

Menurut Kepala BPOM Kusumastuti Lukito, Organisasi kesehatan dunia alias WHO menyatakan bahwa Pzifer memiliki efikasi atau keampuhan tinggi. Untuk remaja 12 hingga 16 tahun, efikasinya 100 persen. Sedangkan bila digunakan untuk usia 16 ke atas, efikasinya sekitar 95,5 persen. 

Adapun data yang digunakan dalam mendukung terbitnya izin darurat ini meliputi keamanan subjek uji klinis yang diamati setelah dua kali kali penyuntikan, data imunogenisitas atau kemampuan vaksin membentuk antibodi, serta data efikasi vaksin atau kemampuan vaksin melindungi orang yang terpapar virus menjadi tidak sakit. 

Dalam proses menerbitan izin darurat, BPOM mengikuti  pakem WHO, Badan Pengawas Makanan dan Obat Amerika Serikat (FDA), hingga Agensi Obat Eropa (EMA).

"BPOM juga telah melakukan proses evaluasi keamanan Pfizer bersama Komite Nasional Penilai Obat, ITAGI, dan berbagai klinisi terkait dalam satu tim evaluasi vaksin," kata Kepala Badan POM, Penny Kusumastuti Lukito.

Dengan izin darurat untuk Pfizer itu,  BPOM kini telah memberikan persetujuan EUA kepada lima vaksin.  Izin pertama diberikan pada vaksin besutan Cina,  Sinovac pada 11 Januari 2021. Disusul vaksin Sinovac mentah yang kemudian diproduksi PT Bio Farma. Oleh Bio Farma, vaksin tersebut kemudian dinamai vaksin CoronaVac pada 16 Februari 2021. 

Lampu hijau kedua diberikan pada  AstraZeneca pada 9 Maret. lalu. Kemudian menyusul  EUA untuk vaksin Sinopharm pada 30 April, dan vaksin Moderna pada 2 Juli 2021. Terakhir izin diberikan untuk Pzifer.  

Sebelumnya,  Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan Pfizer Indonesia dan BioNTech SE telah sepakat menyediakan 50 juta dosis vaksin Pfizer. Dinamakan  yang dinamakan BNT 162b2, vaksin tersebut bakal didistribusi untuk Indonesia sepanjang tahun 2021. 

Sebagai informasi, penyediaan vaksin tersebut merupakan perjanjian sekaligus komitmen global Pfizer dan BioNTech untuk membantu mengatasi pandemi covid-19 secara global. Vaksin tersebut akan digunakan dalam program vaksinasi nasional secara resmi. (RCS)