<p>Benarkah vaksin COVID-19 akan beri kekebalan seumur hidup? Ini penjelasannya/freepik.com</p>
Gaya Hidup

BPOM Setujui Penggunaan Vaksin Covovax, Ketahui Efikasi dan Efek Sampingnya

  • Inilah penjelasan mengenai efikasi dan efek samping vaksin Covovax yang baru saja dapat EUA dari BPOM
Gaya Hidup
Justina Nur Landhiani

Justina Nur Landhiani

Author

JAKARTA - Baru-baru ini Badan POM atau BPOM memberikan Izin Penggunaan Darurat/Emergency Use Authorization (EUA) untuk vaksin Covovax. Oleh karena itu, vaksin Covovax kini resmi menjadi vaksin COVID-19 ke-11 yang dapat digunakan di Indonesia.

Vaksin Covovax adalah vaksin yang diproduksi oleh Serum Institute of India Pvt. Ltd., India (SII). Covovax adalah vaksin protein-based yang dibuat dengan teknologi rekayasa genetika menggunakan struktur nano tiga dimensi dari protein rekombinan yang dapat membentuk kekebalan tubuh terhadap virus SARS-CoV-2 dan Matrix-M yang merupakan adjuvant berbasis saponin yang dapat menstimulasi sistem imun sehingga dapat mencegah penyakit COVID-19. 

Badan POM telah memberikan izin penggunaan darurat dari vaksin Covovax untuk pencegahan COVID-19 untuk orang dewasa yang berusia 18 tahun ke atas. Namun, penggunaan vaksin Covovax pada usia lebih dari 65 tahun harus dilakukan dengan hati-hati karena data efikasi dan keamanan dari vaksin pada kelompok usia ini masih terbatas. Selain itu, masih tidak ada data penggunaan Covovax pada anak-anak dan remaja yang berusia di bawah 18 tahun. 

Siapa yang Tidak Boleh Menggunakan Covovax?

Jangan mendapatkan vaksin Covovax jika sebelumnya Anda telah memiliki riwayat reaksi alergi terhadap vaksin, hipersensitif terhadap kandungan vaksin, dan memiliki penyakit gangguan sistem imun sejak lahir. Oleh karena itu, beritahukan dokter atau petugas kesehatan bila hal ini terjadi pada Anda.

Penggunaan Covovax

Vaksin Covovax tersedia dalam bentuk larutan injeksi. Vaksin ini disuntikkan secara intramuskular dan diberikan pada area otot deltoid sebanyak 0,5 mL dalam dua dosis suntikan dengan selang waktu 21 hari setelah dosis pertama. Jika sudah mendapat suntikan pertama vaksin Covovax, maka suntikan kedua juga harus Covovax.

Efikasi Vaksin Covovax

Hasil pengamatan selama 7 hari setelah pemberian dosis kedua pada orang dewasa berusia 18 tahun atau lebih ditemukan bahwa telah pemberian dosis kedua pada dewasa usia 18 tahun atau lebih dengan status imun negatif (seronegatif)  berkisar antara 89,7%-90,4% pada semua kasus COVID-19 dengan berbagai tingkat keparahan, sementara pada kasus dengan tingkat keparahan sedang – berat berkisar antara 86,9%-100%. Efikasi vaksin pada kelompok lanjut usia berdasarkan uji klinik fase 3 di Inggris adalah 88,9%. Di samping itu, hasil uji klinik fase 2/3 di India menunjukkan respons imun yang baik dari pengukuran 14 hari setelah pemberian Vaksin Covovax dosis kedua.

Efek Samping Vaksin Covovax

Efek samping yang dilaporkan pada uji klinik setelah pemberian Covovax meliputi reaksi lokal yang terjadi pada area suntik seperti nyeri, pembengkakan, eritema, dan bengkak. Selain itu efek samping yang timbul seperti reaksi sistemik berupa mual atau muntah, sakit kepala, rasa yang tidak enak atau tidak nyaman, lelah, nyeri otot, nyeri sendi, dan demam.

Pada uji klinik telah dilaporkan efek samping tidak diperkirakan sebagai berikut.

1. Gangguan umum dan kondisi pada area  pemberian vaksin

  • Nyeri pada area injeksi
  • Pireksia
  • Nyeri
  • Rasa tidak enak
  • Lelah
  • lemah
  • Bengkak pada area injeksi
  • Panas dingin
  • Pruritus pada area injeksi
  • Ruam pada area injeksi
  • Pruritus pada area vaksinasi

2. Gangguan sistem saraf pusat

  • Sakit Kepala
  • Pusing
  • Mengantuk
  • Hipersomnia

3. Gangguan muskuloskeletal dan jaringan penghubung

  • Mialgia
  • Sakit punggung
  • Nyeri pada ekstremitas
  • Artralgia

4. Gangguan saluran pencernaan

  • Mual
  • Muntah

5. Gangguan metabolisme dan nutrisi

  • Nafsu makan berkurang
  • Hiperfagia

6. Gangguan mata

  • Iritasi mata

7. Gangguan psikiatris

  • Insomnia

8. Gangguan pernapasan, toraks, dan mediastinum

  • Tenggorokan kering

9. Gangguan kulit dan jaringan subkutan

  • Pruritus

Anda juga perlu memperhatikan bahwa untuk kehati-hatian pemberian vaksin, Covovax tidak dianjurkan untuk diberikan bersamaan dengan pemberian vaksin lain. Hingga kini juga belum ada data penggunaan pada ibu hamil atau menyusui. Konsultasikan dahulu dengan dokter Anda atau tenaga kesehatan lainnya jika Anda akan divaksin dalam keadaan hamil atau menyusui.