BPOM Rilis Izin Vaksin, Investor Asing Masuk Deras Bikin IHSG dan Saham Farmasi Menggila
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin, 11 Januari 2021 betul-betul memesona. Bagaimana tidak, indeks menguat sejak awal perdagangan sehingga akhirnya melangkah tenang dengan kenaikan 2% atau 125 poin ke level 6.382,93.
Industri
JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin, 11 Januari 2021 betul-betul memesona. Bagaimana tidak, indeks menguat sejak awal perdagangan sehingga akhirnya melangkah tenang dengan kenaikan 2% atau 125 poin ke level 6.382,93.
Sepanjang perdagangan, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat total transaksi saham hingga Rp22,8 triliun. Dengan volume transaksi 32 miliar saham dan frekuensi 1,83 juta kali.
Saham-saham di sektor finansial dan perdagangan menjadi pendorong laju indeks dengan penguatan masing-masing 3,86% dan 2,38%. Pun demikian dengan saham-saham big caps di indeks LQ45 yang berhasil menguat 2,22%.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- Tandingi Telkomsel dan Indosat, Smartfren Segera Luncurkan Jaringan 5G
- Bangga! 4,8 Ton Produk Tempe Olahan UKM Indonesia Dinikmati Masyarakat Jepang
Berdasarkan data RTI Business, sejumlah saham sektor farmasi merajai senarai top gainers dengan peningkatan rerata 20% lebih. Rencana vaksinisasi COVID-19 yang berlangsung pada Rabu, 13 Januari 2021 menjadi salah satu pemicu utamanya.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau net foreign buy sebesar Rp2,43 triliun.
Terbaru, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) juga telah secara resmi memberikan izin penggunaan darurat vaksin alias emergency use authorization (EUA).
Saham Farmasi Melejit
Saham produsen jarum suntik PT Itama Ronaraya Tbk (IRRA) menjadi emiten farmasi dengan peningkatan harga tertinggi. Saham IRRA melesat 25% atau 740 poin ke level Rp6,250 per lembar.
Peningkatan tajam kedua tertinggi terjadi pada saham PT Indofarma (Persero) Tbk (INAF). Saham INAF melejit 1.250 poin atau 25% ke level Rp6.250 per lembar.
Tidak jauh berbeda, anak usaha Indofarma, yakni PT Phapros Tbk (PEHA) juga turut mengalami peningkatan harga yang cukup tajam. Saham PEHA melesat hingga 24,81% atau 495 poin ke level Rp2.290 per lembar.
- IHSG Masih Konsolidasi Usai Rilis BI Rate, Simak Saham EMTK, LSIP, ZYRX, dan WIKA
- Saham Pilihan Mirae Sekuritas Juni 2021: BBRI Ditendang Diganti PRDA, Temani ANTM hingga INCO
- IHSG Terancam Bearish Jelang Rilis BI Rate, Rekomendasi Saham AALI, SMRA, BNGA, dan GGRM
Selanjutnya, ada PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) yang melesat 20% atau 1.075 poin ke level Rp6.450 per lembar. Saham KAEF mampu mencatatkan total transaksi Rp814,3 miliar.
Selain itu, ada juga PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) yang mencatatkan peningkatan harga 18,06% atau 270 poin ke level Rp1.765 per lembar. KLBF meroket dengan total transaksi Rp728,2 miliar dan aksi beli asing Rp7,27 miliar.
Di sisi lain, investor asing juga turut mencatatkan aksi beli hingga Rp2,3 triliun. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menjadi saham yang paling banyak diburu asing dengan nilai Rp670,1 miliar.
Kemudian ada PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan net buy asing Rp503,8 miliar. Lalu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dengan net buy Rp265,5 miliar. (SKO)