Pekerja beraktifitas dengan latar gedung perkantoran di Jakarta, Selasa, 10 Mei 2022. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Foto

BPS Catat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,01 Persen pada Kuartal I/2022

  • Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I/2022 mencapai 5,01 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Foto
Ismail Pohan

Ismail Pohan

Author

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I/2022 mencapai 5,01 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Perekonomian Indonesia yang diukur berdasarkan besaran produk domestik bruto (PDB) pada kuartal I/2022 atas dasar harga berlaku mencapai Rp4.513 triliun, sementara berdasarkan harga konstan mencapai Rp2.819,6 triliun.

Dari distribusi lapangan usaha, 65,74 persen PDB RI pada kuartal I/2022 berasal dari industri perdagangan, pertanian, konstruksi dan pertambangan. Sedangkan dari perhitungan sumber pertumbuhan, industri pengolahan memberikan andil cukup besar, yakni 1,06 persen, tertinggi dari sektor lainnya.

Berdasarkan sektornya, industri pengolahan menjadi pengungkit pertumbuhan. Adapun, dari sektor ini, subsektor pakaian jadi dan makanan minuman menjadi motor utama. BPS mencatat dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga tumbuh 4,34 persen didorong oleh mobilitas masyarakat dan konsumsi di sektor tersier.

Kemudian, PMTB atau investasi tumbuh 4,06 persen akibat peningkatan penjualan semen dan kendaraan untuk barang modal. Adapun, ekspor tumbuh signfikan 16,22 persen didorong oleh windfall dari harga komoditas yang meningkat. Di sisi lain, konsumsi pemerintah mengalami kontraksi -7,74 persen, seiring dengan menurunnya anggaran penangganan Covid-19.

Pertumbuhan ekonomi dari sisi pengeluaran telah mencapai posisi yang sama, bahkan lebih baik dari kuartal I/2019 sebelum Covid-19 melanda. Dibandingkan dengan mitra dagang, pertumbuhan ekonomi Indonesia relatif lebih tinggi, dimana Singapura tumbuh 3,4 persen pada kuartal I/2022, Korea Selatan 3,1 persen dan China 4,8 persen pada periode yang sama. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia