BPS Sebut Ada 7,9 Juta Orang Masih Menganggur hingga Februari 2023
- Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan angka pengangguran terbuka di Indonesia pada Februari 2023 turun 0,41 juta atau menjadi 7,99 juta orang.
Nasional
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan angka pengangguran terbuka di Indonesia pada Februari 2023 turun 0,41 juta atau menjadi 7,99 juta orang.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik Moh Edy Mahmud menyampaikan, angka ini lebih baik dari posisi Februari 2022 yang jumlahnya mencapai 8,4 juta orang atau sekitar 5,8%.
"Kondisi ini dibandingkan tahun lalu di Februari 2022 sebesar 5,83 persen dan di Februari 2023 ini turun menjadi 5,45 persen,"katanya pada Konpers BPS pada Jumat, 5 Mei 2023.
- 6 Langkah Pendekatan yang Digunakan Warren Buffet dalam Berinvestasi
- Sering Dapat Prasangka Buruk Lantaran Hijabnya, Wanita Nigeria Ini Patahkan Steriotype
- Ekonomi Indonesia Kuartal I-2023, Tumbuh 5,03 Persen
- Hadiri Konferensi Ekonomi di Turki, Pejabat Ukraina dan Rusia Malah Gelut
Eddy menambahkan, secara total per Februari 2023 ada sebanyak 146,62 juta penduduk usia kerja masuk sebagai angkatan kerja atau naik 2,61 juta orang dibanding Februari 2022. Namun, tidak semua terserap di pasar kerja.
Jika dirinci lebih lanjut, penduduk yang bekerja sebanyak 138,63 juta orang, naik sebanyak 3,02 juta orang dari Februari 2022. Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan terbesar adalah Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum serta Aktivitas Jasa Lainnya, masing-masing sebesar 0,51 juta orang.
Sebanyak 83,34 juta orang atau 60,12 % bekerja pada kegiatan informal, naik 0,15% poin dibanding Februari 2022. Berdasarkan wilayah, Edy menyebut tingkat pengangguran terbuka (TPT) di perkotaan dan pedesaan mengalami penurunan. Namun, jumlah pengangguran di pedesaan hanya 3,42%, jauh lebih sedikit ketimbang angka pengangguran di perkotaan yang mencapai 7,11%.
Tak hanya itu, data ini menunjukkan, TPT di pedesaan lebih rendah dari kondisi sebelum pandemi yakni 3,49% pada Februari 2020.