BPS Sebut Ekonomi Jateng Triwulan Kedua Lampaui Nasional, Ini Pemicunya
- BPS mencatat pertumbuhan ekonomi Provinsi Jateng pada triwulan kedua 2023 tumbuh 5,23 persen secara tahunan. Angka ini sedikit di atas pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,17 persen.
Nasional
JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Tengah (Jateng) pada triwulan kedua 2023 tumbuh 5,23 persen secara tahunan. Angka ini sedikit di atas pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,17 persen.
Sementara itu, jika kerucutkan kinerja pada triwulan pertama 2023, ekonomi Jateng pada triwulan kedua 2023 mengalami pertumbuhan sebesar 1,61 persen. Lalu, perekonomian Jateng pada semester pertama tahun ini juga tumbuh positif, yakni sebesar 5,14 persen.
Kepala BPS Jateng Dadang Hardiwan pertumbuhan positif perlu diapresiasi mengingat kondisi perekonomian global yang mengalami turbulensi. Ini sejalan dengan perkiraan International Monetary Fund (IMF) yang menyebut pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat.
- Capaian Baru, Polusi Udara Jakarta Peringkat Pertama Kota Paling Tercemar di Dunia
- Awas! 3 Hal Ini Bisa Bikin Anak Matre Hingga Dewasa
- Rencana Stop Smelter Baru, Pengusaha Minta Ketegasan Aturan Pemerintah
“Kalau kita lihat di Triwulan II 2023, pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah tumbuh 5,23 persen, ini lebih tinggi dari pertumbuhan nasional yang 5,17 persen. Meskipun tidak lebih tinggi dibandingkan YoY Triwulan II 2022, namun ini pencapaian yang patut diapresiasi mengingat kondisi yang ditawarkan perekonomian global,” papar Dadang dalam keterangan resmi dikutip TrenAsia.com, Jumat 11 Agustus 2023.
Dadang menjelaskan bahwa perekonomian Jateng pada triwula kedua 2023 jika didasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp421.281,65 miliar. Sementara harga dasar atas konstan (ADHK) 2010 mencapai Rp275.013,83 miliar.
Faktor Pemicu
Ia juga mengatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan ekonomi Jateng tumbuh positif pada triwulan kedua 2023. Di antaranya, pertumbuhan ekonomi mitra dagang di provinsi yang dipimping Gubernur Ganjar Pranowo ini tumbuh kuat, seperti Amerika Serikat, China, dan Jerman.
Pihaknya juga mengatakan, adanya momentum mudik lebaran. Pada momentum tersebut, inflasi di Jateng cukup terjaga, yang diindikasikan dengan harga-harga kebutuhan pokok yang cenderung tidak terkendali.
“Adanya momentum Idulfitri dan Iduladha memberikan dampak positif bagi perekonomian Jateng. Ini tergambar dari penyediaan akomodasi dan makan minum, yang tumbuh 10,45 persen,” paparnya.
- SKK Migas dan ExxonMobil Jaga Kinerja Produksi Minyak di Banyu Urip
- Makin Aman! WhatsApp Dikabarkan Sedang Mengerjakan Fitur Passkey
- Mantan Direktur BEI Jadi Pengawas Aset Kripto OJK, Begini Komentar Bos Indodax
Ekonomi di Pulau Jawa
Kendati begitu, kika dirinci, kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi pada triwulan kedua 2023 di Pulau Jawa ada di Provinsi Jawa Timur (Jatim) yang tumbuh 5,24 persen secara tahunan. Angka tersebut juga melampaui dari pertumbuhan ekonomi nasional di periode yang sama yakni sebesar 5,17 persen.
Selain itu, berdasarkan kuartal ke kuartal, pertumbuhan ekonomi Jatim pada periode tersebut tumbuh sebesar 2,66 persen. Dan menjadi Provinsi di Pulau Jawa dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi.Kemudian, Jawa Barat (Jabar) menjadi provinsi kedua dengan kontribusi pertumbuhan ekonomi sebesar 2,08 persen, disusul Jateng 1,61 persen, DKI Jakarta 1,25 persen, Banten 1,11 persen, sementara Daerah Istimewa Yogyakarta sebesar 0,90 persen.