BPS Sebut Hilirisasi jadi Faktor Ekspor ke Cina Meningkat
- Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut salah satu komoditas besi baja dengan kode HS 72 nampak mendominasi eskpor ke Cina. Hal ini sekaligus menggeser komoditas Crude Palm Oil (CPO).
Industri
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut salah satu komoditas besi baja dengan kode HS 72 nampak mendominasi eskpor ke Cina. Hal ini sekaligus menggeser komoditas Crude Palm Oil (CPO).
PLT Kepala Badan Pusat Statistik Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, memang ada perubahan struktur ekspor untuk nonmigas Indonesia ke Cina dalam dua tahun terkahir menggeser Amerika Serikat (AS). Bahkan nikel dan barang daripadanya atau kelompok HS 75 diakui masuk dalam lima besar kelompok ekspor non migas Indonesia dan Cina.
“Hal ini tentunya seiring dengan kebijakan hilirisasi dan pembangunan smelter pengolahan bijih nikel,” katanya dalam rilis BPS pada Jumat, 15 September 2023.
- Bursa Kripto CoinEx Jadi Target Peretasan, Kerugian Capai Rp429 Miliar
- Usulan PMN Rp10 Triliun untuk PLN Ditolak, Erick Thohir Buka Suara
- 26 Fintech Lending Belum Penuhi Permodalan Minimum Rp2,5 Miliar, Begini Kata AFPI
Pada Januari hingga Agustus 2023 angka ekspor komoditas nikel dan barang daripadanya ke Cina semakin meningkat menjadi 8,22%. Porsi komoditas bijih logam, terak, dan abu (HS26) pun menurun bahkan tidak lagi masuk dalam lima besar.
Menurut Amalia perubahan komposisi dalam lima besar juga terjadi di pasar Amerika Serikat, yakni dalam periode 2022 - Agustus 2023 komoditas mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (HS 85) masuk dalam lima besar komoditas nonmigas utama, yang diekspor oleh Indonesia ke pasar Amerika Serikat.
Sedangkan, komoditas yang konsisten selalu masuk dalam lima besar ekspor nonmigas Indonesia ke AS adalah pakaian dan aksesorisnya (HS 61) maupun yang bukan rajutan (HS 62).
Sebelumnya, nilai ekspor Indonesia Agustus 2023 mencapai US$22 miliar atau naik 5,47% dibanding ekspor Juli 2023. Namun kata Amalia jika dilihat pada Agustus 2022 nilai ekspor turun sebesar 21,21%.
Ekspor nonmigas Agustus 2023 mencapai US$20,69 miliar, naik 5,35% dibanding Juli 2023, dan turun 21,25% jika dibanding ekspor nonmigas Agustus 2022.
Ekspor nonmigas Agustus 2023 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu US$5,38 miliar, disusul Amerika Serikat US$2,13 miliar dan India US$1,84 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 45,20 persen. Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing sebesar US$3,82 miliar dan US$1,26 miliar.