Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva
Dunia

Brasil Nilai Indonesia Potensial Gabung BRICS

  • Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva mendukung negara-negara lain bergabung dengan BRICS. Dia menyebut Indonesia sebagai calon anggota baru potensial.

Dunia

Distika Safara Setianda

JAKARTA - Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva mendukung negara-negara lain bergabung dengan BRICS. Dia menyebut Indonesia sebagai calon anggota baru potensial. Ia kemudian menambahkan dalam pidato di sebuah forum bisnis bahwa mitra-mitra baru akan membantu BRICS meningkatkan relevansinya dalam skala internasional.

Lebih dari 40 negara telah menunjukkan minat untuk bergabung dengan blok tersebut. Adapun hampir dua puluh negara secara resmi telah meminta untuk diterima, menurut pejabat-pejabat Afrika Selatan.

“Kami ingin BRICS menjadi institusi multilateral, bukan klub eksklusif,” kata Lula, dikutip dari Reuters, Rabu 23 Agustus 2023. Meskipun ia menambahkan bahwa calon anggota baru perlu memenuhi beberapa syarat tertentu. Hal itu agar kelompok ini tidak menjadi “Menara Babel.”

Ian Bremmer, kepala konsultan risiko politik Eurasia, mengatakan di platform media sosial X bahwa ia melihat Indonesia dan Arab Saudi sebagai calon anggota yang paling mungkin bergabung dengan grup ini dalam waktu dekat.

Lula juga telah membela penggunaan mata uang perdagangan bersama di antara negara-negara BRICS, mengatakan pada hari Selasa bahwa langkah tersebut tidak bertujuan untuk menggantikan mata uang nasional atau “menolak” dolar AS, tetapi untuk memfasilitasi perdagangan antara negara-negara berkembang.

Menurut Lula, blok ini juga tidak dimaksudkan untuk menjadi pesaing bagi Amerika Serikat atau organisasi formal seperti Kelompok 7 (G7) atau Kelompok 20 (G20), melainkan untuk “mengorganisir” yang disebut sebagai Global South.

“Kami tidak ingin menjadi pihak yang bertentangan dengan G7, G20, atau Amerika Serikat,” kata Lula. “Kami hanya ingin mengorganisir diri kami sendiri.”

Argentina Turut Didorong 

Lebih lanjut Lula mengaku ingin Argentina bergabung dengan kelompok negara-negara BRICS. Hal itu karena negara tetangga Brasil tersebut mengalami kekurangan cadangan devisa.

“Sangat penting bagi Argentina untuk menjadi bagian dari BRICS,” ujar Lula dalam siaran langsung di media sosial saat ia menghadiri KTT blok tersebut di Afrika Selatan, Selasa 22 Agustus 2023.

BRICS, yang bukan merupakan organisasi multilateral formal, berfokus pada meningkatkan kerja sama ekonomi dan perdagangan antara negara-negara anggotanya, yaitu Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.

Argentina sedang menghadapi inflasi bersejarah, cadangan devisa yang menipis, dan pembayaran utang sebagai bagian dari kesepakatan pinjaman US$44 miliar atau setara Rp674,2 triliun dengan Dana Moneter Internasional (IMF).

Lula mengkritik pinjaman IMF sebagai “mencekik” dan mengisyaratkan kemungkinan bank BRICS meningkatkan pinjaman kepada negara-negara lain dengan “kriteria yang berbeda” untuk merangsang perekonomian mereka.

Argentina, yang mitra perdagangan terbesarnya adalah Brasil, sebelumnya telah menyatakan niatnya untuk bergabung dengan blok BRICS. Argentina sendiri dijadwalkan mengadakan pemilihan presiden bulan depan. Pemenang pemungutan suara pertama, kandidat sayap kanan libertarian yang keras, Javier Milei, telah mengkritik China dan Brasil.