logo
<p>Kantor PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI Cabang Aceh resmi ditutup / Indoplaces.com</p>
Korporasi

BRI Catat Pertumbuhan Kredit Mikro 12,43% pada Kuartal I-2021

  • JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mencatat pertumbuhan kredit mikro sebesar 12,43% secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal I-2021 dibandingkan periode sama 2020. Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan, hingga Maret 2021, BRI menyalurkan total kredit senilai Rp914,19 triliun. Angka tersebut ditopang oleh penyaluran kredit kepada segmen mikro sebesar Rp360 triliun “Artinya kredit […]

Korporasi

Laila Ramdhini

JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mencatat pertumbuhan kredit mikro sebesar 12,43% secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal I-2021 dibandingkan periode sama 2020.

Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan, hingga Maret 2021, BRI menyalurkan total kredit senilai Rp914,19 triliun. Angka tersebut ditopang oleh penyaluran kredit kepada segmen mikro sebesar Rp360 triliun

“Artinya kredit mikro BRI tumbuh 12,43 persen,” kata Direktur Utama BRI Sunarso dikutip dari Antara, Rabu, 26 Mei 2021.

Sunarso menyampaikan kredit konsumer pada kuartal I-2021 tercatat sebesar Rp145,06 triliun atau tumbuh 1,62%. Kemudian, kredit kecil dan menengah mencapai Rp231,71 triliun dan kredit korporasi mencapai Rp177,39 triliun.

Sehingga, secara umum portofolio kredit BRI didominasi oleh kredit UMKM yang menempati porsi 80,6%. Angka tersebut, kata Sunarso, menunjukkan perbaikan yang signifikan. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, porsi kredit UMKM BRI baru mencapai 78,31%.

“Kami tidak berhenti di sini meskipun sudah mencapai 80,6 persen. Kami akan terus berusaha menaikkan porsi UMKM sehingga bisa mencapai porsi 85 persen dari total portofolio kredit BRI,” ujar Sunarso.

Lebih lanjut, dia menyebut BRI juga mampu menjaga kualitas kredit dengan angka kredit macet atau non performing loan (NPL) sebesar 3,16%. Biaya pencadangan terhadap NPL mencapai 250,6% atau senilai Rp73 triliun.

“Pencadangan ini ditetapkan dan dialokasikan dengan komposisi terbaik di mana sampai akhir tahun nanti kami proyeksikan pencadangan ini tidak setinggi tahun 2020 karena kondisi perekonomian yang kami prediksi semakin membaik,” tutur Sunarso.

Selain itu, dana pihak ketiga (DPK) BRI pada kuartal I-2021 mampu tumbuh sebesar 1,97% (yoy) dengan total mencapai Rp1.049,32 triliun. Rinciannya, dana tabungan tumbuh 11,5% dengan total Rp443,87 triliun, dana giro mencapai Rp174,33 triliun, dan dana deposito Rp431,12 triliun.

Ia menyampaikan peningkatan dana pihak ketiga tersebut turut berdampak baik pada kinerja pendanaan persero termasuk pada dana murah atau current account saving account (CASA) yang naik menjadi 58,91%.

“Sebelumnya, dana murah kita 55,9 persen dan di akhir Maret naik menjadi 58,91 persen,” ujarnya. (LRD)