Ilustrasi PT Astra International Tbk (ASII).
Bursa Saham

BRI Danareksa Sekuritas Rekomendasikan Beli Saham ASII, Target Harga Naik ke Rp5.900

  • Astra International (ASII) mencatat peningkatan laba bersih 0,6% hingga Kuartal III-2024. BRI Danareksa Sekuritas merevisi target harga saham ASII menjadi Rp5.900, menciptakan potensi keuntungan bagi investor

Bursa Saham

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – Seiring dengan kenaikan laba bersih hingga kuartal III-2024, target harga saham PT Astra International Tbk (ASII) mengalami revisi ke arah yang lebih tinggi. Selain itu, peningkatan pada segmen otomotif, penguatan bisnis keuangan, serta penjualan alat berat turut mendorong sentimen positif bagi emiten tersebut.

BRI Danareksa Sekuritas, dalam riset yang diterbitkan pada Selasa, 5 November 2024, menaikkan target harga saham ASII dari Rp5.700 menjadi Rp5.900 dengan rekomendasi "beli." Target harga baru ini mencerminkan perkiraan PER tahun 2025 sebesar 7,3 kali.

Dari lantai bursa, saham ASII pada perdagangan kemarin ditutup melemah 0,97% ke level Rp5.125 per saham. Menariknya, di tengah perbaikan kinerja, saham ASII masih tercatat melemah 10,09% sepanjang tahun ini.

Oleh sebab itu, apabila investor mengikuti rekomendasi dari BRI Danareksa Sekuritas, terdapat peluang untuk memperoleh keuntungan sekitar 11,22% selama dua belas bulan ke depan.

Asal tahu saja, hingga kuartal III-2024, Astra International mencatat peningkatan laba bersih sebesar 0,6%, dari Rp25,69 triliun menjadi Rp25,85 triliun, diiringi dengan kenaikan pendapatan dari Rp240,91 triliun menjadi Rp246,32 triliun.

Revisi target kinerja keuangan ini sejalan dengan peningkatan volume penjualan otomotif yang dicapai oleh perseroan. Astra menetapkan target penjualan mobil di angka 481.600 unit, sedangkan target penjualan sepeda motor direvisi naik dari sebelumnya 4,50 juta unit menjadi 4,93 juta unit.

"Kami memutuskan untuk menaikkan target kinerja keuangan Astra tahun ini, didukung oleh proyeksi peningkatan volume penjualan otomotif, terutama pada segmen sepeda motor, yang diperkirakan akan melampaui estimasi awal," ungkap Sabela Nur Amalina dan Richard Jerry, analis dari BRI Danareksa Sekuritas, dalam riset yang diterbitkan di Jakarta kemarin.

Selain itu, revisi ini juga berlandaskan pada performa positif di segmen bisnis keuangan serta peningkatan penjualan alat berat yang diperkirakan akan mengalami pertumbuhan lebih cepat dari proyeksi awal, menambah optimisme terhadap pencapaian kinerja Astra International di tahun ini.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Trenasia.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.