Cair! BRI Resmi Tebar Dividen Rp12,12 Triliun
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk alias BRI memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp12,12 triliun atau 65% dari laba bersih tahun buku 2020 senilai Rp18,65 triliun.
Korporasi
JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk alias BRI memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp12,12 triliun atau 65% dari laba bersih tahun buku 2020 senilai Rp18,65 triliun.
Kesepakatan ini diputuskan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar hari ini, Kamis 25 Maret 2021. Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto menyampaikan, dividen payout ratio kali ini meningkat dari tahun sebelumnya 60%.
“Meskipun laba bersih tahun lalu kontraksi, namun kami melihat proyeksi pertumbuhan bisnis dan fundamental yang baik,” kata Catur, Kamis, 25 Maret 2021.
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
- Pemberdayaan Perempuan di Perusahaan Jepang Masih Alami Krisis Pada Tahun 2021
Adapun, sebesar 35% sisa laba bersih atau sebesar Rp6,529 triliun akan digunakan sebagai saldo laba ditahan. Alokasi dividen 60% juga sejalan dengan tahapan implementasi Basel II. Di mana perseroan menginginkan rasio kecukupan modal lebih dari 18%.
Sebagai informasi, bank pelat merah ini melaporkan laba bersih sebesar Rp18,66 triliun sepanjang 2020, terkontraksi 45,70% dari laba bersih 2019 senilai Rp34,37 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, pendapatan bunga turun 3,96% menjadi Rp116,93 triliun dari tahun sebelumnya Rp121,76 triliun.
Sedangkan pendapatan premi dan (beban klaim) bersih tercatat Rp80,09 triliun, turun dibandingkan dengan Rp82,71 triliun pada posisi 31 Desember 2019.
Adapun, total kas dan setara kas pada akhir 2020 sebesar Rp167,25 triliun, turun dari Rp236,91 triliun pada penghujung 2019.
Di sisi lain, ekuitas konsolidasian BRI mencapai Rp199,38 triliun pada 31 Desember 2020, turun dari Rp206,32 triliun pada 2019.
Sementara, liabilitas perseroan meningkat menjadi Rp1.311,89 triliun dari Rp1.207,97 triliun pada akhir 2019.
Dari segi aset, bank pelat merah ini menyentuh rekor tertinggi aset dengan total senilai Rp1.511,81 triliun. Nilai itu meningkat dibandingkan Rp1.416,76 triliun pada 2019. (SKO)