Logo Bank BRI, di Jakarta. Foto: Panji Asmoro/TrenAsia
Korporasi

BRI Salurkan Kredit Berkelanjutan Rp671,1 Triliun Kuartal III 2022

  • PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) telah menyalurkan kredit ke sektor berkelanjutan sebesar Rp 671,1 triliun hingga kuartal III 2022.
Korporasi
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA - Emiten perbankan milik negara, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mencatat realisasi penyaluran kredit ke sektor berkelanjutan sebesar Rp671,1 triliun hingga kuartal III 2022. 

Penyaluran tersebut setara dengan 66,6% dari total kredit perseroan. Direktur Kepatuhan BRI Ahmad Solichin Lutfiyanto mengatakan, perseroan terus mengakselerasi penerapan prinsip lingkugan, sosial dan tata kelola usaha (ESG) dalam menjalankan bisnis.

"Kami akan terus menerapkan strategi role modeling untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat terutama pelaku UMKM, melalui penerapan prinsip-prinsip ESG," kata Solichin dalam keterangan tertulis dilansir Senin, 12 Desember 2022. .

Adapun portofolio green financing BRI juga telah mencapai Rp76,1 triliun. Pembiayaan tersebut disalurkan ke sektor energi terbarukan, green building, green transportation, dan aktivitas lainnya yang selaras dengan prinsip Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL).

Dari sisi liabilitas, bank plat merah ini menambah kapasitas dengan menyalurkan pembiayaan berkelanjutan dengan menerbitkan obligasi. Pada 2019, perseroan menerbitan sustainability bond senilai US$ 500 juta. Sebanyak 31% disalurkan ke proyek hijau dan sisanya proyek sosial.

Selain itu, BRI kembali menerbitkan green bond pada 2022 dan berhasil menghimpun dana senilai Rp15 triliun. Pada tahap pertama, BRI telah menerbitkan Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I BRI Tahap I Tahun 2022 dengan pokok obligasi sebesar Rp5 triliun.

"Pada Green Bond tahap 1 ini, perseroan berhasil mendapatkan kelebihan permintaan (oversubscribed) sebanyak 4,4 kali," terangnya.

BRI juga melakukan pemberdayaan yang diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. Hingga saat ini, 1.881 Desa BRILian, yakni program pemberdayaan desa yang disusun BRI agar desa dapat meningkatkan kemandirian ekonomi melalui potensi ekonomi.

Misalnya, pemberdayaan perempuan melalui PNM Mekaar. Terhitung hingaa saat ini sebanyak 39.000 Account Officer (AO) aktif mensosialisasikan dan melayani lebih dari 13 juta perempuan.

Pembiayaan berkonsep group lending yang diberikan AO Mekaar ini telah memiliki outstanding pembiayaan sebesar Rp33,3 triliun atau tumbuh 41,6% jika dibandingkan dengan realisasi tahun lalu.

Dari sisi operasional, BRI proaktif mendukung pemerintah mencapai target net zero emission pada 2060 dan berkontribusi menahan pemanasan suhu bumi agar tidak melebihi 1,5 derajat hingga 2 derajat celsius melalui inisiatif dekarbonisasi.

Belum lama ini BRI juga telah mendorong peningkatan penggunaan kendaraan listrik. Komitmen ini diwujudkan melalui peresmian Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Kantor Pusat BRI. Pembangunan SPKLU menjadi bentuk sinergi antara PLN dan BRI.

"Kerja sama pembangunan SPKLU ini juga diharapkan akan menjadi mata rantai bagi ekosistem energi baru terbarukan yang tengah dikembangkan di tanah air," ujar Solichin.

Menurut Solichin, hal tersebut mengindikasikan operasional bisnis BRI semakin unggul dalam menerapkan prinsip-prinsip berkelanjutan. Terlebih, perusahaan juga memperhatikan implementasi ESG

"Sehingga kami terus melakukan pengukuran terhadap kinerja yang telah kami lakukan oleh berbagai instansi secara objektif dan mengacu pada standar internasional sebagai bentuk komitmen terhadap para stakeholders BRI,” pungkasnya. (*)

Tulisan ini telah tayang di kabarsiger.com oleh Yunike Purnama pada 12 Dec 2022