BRI Sambut Baik Rencana OJK Soal Peningkatan Mutu Digital Bank
- BRI menyatakan aturan yang disusun OJK itu bakal memperkuat aspek utama penyelenggaraan teknologi informasi oleh bank umum.
Finansial
JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia atau BRI menyambut baik dan mendukung rencana Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tentang penyusunan kapabilitas bank digital dalam Rancangan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan tentang Penilaian Tingkat Maturitas Digital Bank Umum (RSEOJK DMAB).
Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI Arga M. Nugraha mengatakan aturan yang disusun OJK itu bakal memperkuat aspek utama penyelenggaraan teknologi informasi oleh bank umum. Inisiatif itu tentu difungsikan sebagai alat kontrol sebuah bank dalam melakukan transformasi digital.
"BRI adalah salah satu bank yang mendapat kesempatan pertama dalam melakukan piloting pengukuran menggunakan rancangan digital maturity OJK. Secara garis besar, inisiatif ini adalah upaya yang sangat baik dari OJK untuk mendorong peningkatan kapasitas dan kapabilitas digital dari perbankan," ujar Arga dikutip dari siaran pers yang diterima TrenAsia.com Selasa, 15 Agustus 2023.
- Ekonom Libertarian Radikal Menangi Pemilu Pendahuluan Presiden Argentina
- Suara Bising Bisa Bikin Anak Stres, Apa yang Harus Dilakukan Orang Tua?
- Wow! Kekayaan Gubernur Provinsi Termiskin Ketiga di Indonesia Mencapai Rp37,09 Miliar
Menurut pria yang akrab disapa Arga, jika aturan itu telah disahkan dapat mengukur sebuah items jadi semakin komprehensif. Hal itu tentunya sangat bermanfaat bagi industri perbankan terutama di dalam guideline.
“Kami cukup familiar dengan assessment semacam ini, baik itu yang mengukur digital maturity atau yang lebih spesifik IT maturity”, terang Arga.
Lebih lanjut, pihaknya telah melakukan engagement bersama pihak eksternal independen dengan menggunakan global frameworks. Hal itu diperkuat pada 2022 lalu, BRI telah menjalani proses readiness assessment INDI 4.0 yang diselenggarakan oleh Kementerian BUMN dan Kementerian Perindustrian dengan hasil sangat memuaskan.
Selaras akan hal itu, BRI kini tengah menyiapkan pedoman internal sekaligus internal assessment tool yang dapat digunakan oleh BRI Group. Rancangan itu sangat diperlukan dalam mengantisipasi bahwa pengukuran akan dilakukan setiap tahun di dalam rancangan ketentuan tersebut.
“Sebagai bagian dari assessment tool, hal ini menjadi tracking system yang memastikan bahwa setiap gap yang ditemukan dapat di-address secara langsung. BRI telah memiliki rencana matang dengan beberapa fokus utama untuk melakukan transformasi digital yang tertuang dalam BRIVolution 2.0,” lanjutnya
Bukti Adaptasi BRI
Arga kemudian mencontohkan saat dunia diterpa pandemi Covid-19. Efeknya digitalisasi dipacu sangat cepat di berbagai bidang termasuk industri perbankan. Namun demikian, BRI berhasil adapatsi lebih awal dan mampu melewati masa sulit itu dengan melakukan transformasi digital.
“Konsep (open banking) ini adalah salah satu terobosan baru di bidang perbankan. Dengan begitu mampu mendorong transaksi dan layanan keuangan menjadi lebih aksesibel, mudah, cepat, terintegrasi, dan praktis untuk para nasabahnya,” tambahnya.
Dengan demikian, hal tersebut membuka jalan untuk membangun kerja sama dengan pihak ketiga untuk memperluas akses tersebut. Terakhir, yang tak kalah pentingnya adalah penguatan artificial intelligence dan machine learning agar BRI semakin mampu mengelola data nasabah yang begitu besar untuk memberikan manfaat dan value.