Pejalan kaki melintas depan logo BRI di Kantor Pusat Bank Rakyat Indonesia Jl Jend Sudirman Jakarta Pusat. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Perbankan

BRI Targetkan Laba Bersih Rp60 Triliun Tahun 2024

  • Laba bersih BRI untuk tahun ini diproyeksikan bisa mencapai Rp55 triliun atau tumbuh 6,7% secara tahunan.

Perbankan

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) atau menargetkan laba bersih mencapai Rp60 triliun pada 2024. 

Sementara itu, laba bersih untuk tahun ini diproyeksikan bisa mencapai Rp55 triliun atau tumbuh 6,7% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp51,5 triliun yang dicapai pada tahun 2022. 

Apabila target laba bersih untuk tahun 2023 bisa tercapai dengan angka yang sesuai proyeksi, maka pertumbuhan laba bersih tahun 2024 ditargetkan untuk mencapai 9% yoy.

“Laba bersih 2024 kita proyeksikan mencapai Rp60 triliun, kalo bisa 70% dari itu menjadi dividen,” kata Direktur Utama BRI Sunarso dalam public expose yang ditayangkan secara virtual, Kamis, 30 November 2023. 

Hingga akhir kuartal III-2023, BRI berhasil mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 9,93% yoy, mencapai Rp1,85 kuadriliun.

Pertumbuhan ini juga diikuti dengan peningkatan laba bersih sebesar Rp44,21 triliun atau 12,47% yoy dalam 9 bulan. 

Dalam fungsi intermediasi, BRI menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 10-12% yoy di tahun 2023, dan hingga September 2023, penyaluran kredit BRI telah tumbuh 12,53% yoy menjadi Rp1,25 kuadriliun.

Penyaluran kredit untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) juga mencatat pertumbuhan signifikan sebesar 11,01%, mencapai Rp1,03 kuadriliun, yang menyumbang 83,06% dari total kredit BRI.

Dalam upaya pertumbuhan berkelanjutan, BRI menekankan dua strategi: menaikkan kelas nasabah eksisting melalui program pemberdayaan dan pendampingan, serta mencari pertumbuhan baru dengan menyasar segmen ultra mikro melalui Holding Ultra Mikro bersama PNM dan Pegadaian.

Holding Ultra Mikro, setelah dua tahun terbentuk, mengalami pertumbuhan luar biasa dengan lebih dari 37,3 juta nasabah peminjam dan outstanding kredit mencapai Rp614,9 triliun.

Kemudian, hingga September 2023, BRI telah menyalurkan kredit  kategori kegiatan usaha berkelanjutan (KKUB) sebesar Rp750,9 triliun, meningkat 11,9% yoy, dengan sebagian besar disalurkan ke sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Kelompok Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL).

Dividen Tahun Buku 2023

BRI merencanakan pembagian dividen pada tahun buku 2023-2024 sebesar minimal 70% dari laba bersih. Sunarso menegaskan bahwa keputusan ini didasarkan pada rasio kecukupan modal (capital adequzcy ratio/CAR) BRI yang mencapai 27,47%, serta komitmen untuk membagi dividen selama 5 tahun ke depan.

Sunarso menjelaskan bahwa pada tahun sebelumnya, laba BRI sebesar Rp51,4 triliun, yang kemudian dibagi sebagai dividen sebesar 85%. 

Dari jumlah tersebut, Rp43 triliun diberikan sebagai dividen dengan Rp23 triliun dibayarkan ke negara, termasuk Rp12 triliun sebagai pajak, dan Rp20 triliun diberikan kepada pemegang saham publik untuk kinerja tahun 2022.

Dengan proyeksi laba BRI sebesar minimal Rp55 triliun untuk tahun 2023, Sunarso menegaskan komitmen perseroan untuk membagi dividen minimal 70%.

"Mudah-mudahan laba kita mencapai Rp55 triliun dan minimal 70% dari laba bersih kita bagikan sebagai dividen,” ujar Sunarso.