British Petroleum Catatkan Laba Rp52,47 T di Kuartal 3 2023
- Perusahaan energi global asal Inggris British Petroleum (BP) telah melaporkan laporan keuangan kuartal ketiga yang sedikit lesu meskipun harga minyak global kembali naik.
Dunia
JAKARTA - Perusahaan energi global asal Inggris British Petroleum (BP) telah melaporkan laporan keuangan kuartal ketiga yang sedikit lesu meskipun harga minyak global kembali naik. Laba perusahaan ini mencapai US$3,3 miliar atau sekitar Rp52,47 triliun (kurs Rp15.900) antara Juli dan September.
Jumlah ini lebih rendah dari perkiraan sebelumnya sebesar US$4 miliar atau sekitar Rp63,6 triliun. Pendapatan BP mengalami penurunan dari periode yang sama tahun 2022, Saat itu BP meraih keuntungan besar akibat meningkatnya harga minyak sebagai dampak dari invasi Rusia ke Ukraina.
Harga minyak saat ini masih berada di bawah harga pada periode tersebut, meskipun telah mengalami sedikit peningkatan. Produksi minyak dilaporkan tetap stabil. Namun BP mencatat penurunan di sektor perdagangan gas selama beberapa bulan terakhir.
BP sebelumnya menghadapi berbagai tantangan yang memengaruhi kinerja keuangan mereka. Meskipun laba BP selama tiga bulan terakhir lebih rendah dari yang diperkirakan oleh para analis, pendapatan mereka meningkat US$2,6 miliar atau sekitar 35,9 triliun dari kuartal sebelumnya.
- Resmi! Meta Luncurkan Instagram dan Facebook Versi Berbayar, Ikuti X?
- Warga Indo Doyan Transaksi Cashless, Transaksi DANA Melonjak 144 Persen
- Bandara IKN Ditarget Beroperasi Penuh Desember 2024
Murray Auchincloss, Kepala Eksekutif Sementara BP, mengungkapkan meskipun terjadi beberapa tantangan yang dihadapi perusahaan, pendapatan dan laba perusahaan dikuartal ini berjalan stabil.
Perusahaan berharap dapat meningkatkan pendapatan mereka di periode mendatang sehingga dapat memberikan keuntungan lebih besar bagi pemegang saham, dikutip dari BBC International, Kamis, 2 November 2023.
Saat ini BP juga menghadapi perubahan kebijakaan pengenaan tarif pajak yang diterapkan pada salah satu lini bisnis mereka yaitu eksplorasi energi di Laut Utara Samudra Atlantik. Perusahaan diharuskan membayar pajak 30% atas keuntungan mereka di Laut Utara Samudra Atlantik dan pengenaan tarif tambahan sebesar 10%.
BP melaporkan, mereka telah membayar pajak sebesar US$1,35 miliar atau sekitar Rp21,46 triliun atas bisnis mereka di Laut Utara dalam sembilan bulan pertama tahun ini. Pada tahun 2022, jumlah pajak yang dibayarkan mencapai US$2,2 miliar atau sekitar Rp34,9 triliun.
Sejauh ini BP tetap berkomitmen untuk meningkatkan pertumbuhan dan profitabilitas jangka panjang. Perusahaan juga terus berupaya menjaga stabilitas dan kelangsungan bisnis mereka dalam menghadapi dinamika pasar yang terus berubah.