Gojek, layanan on-demand dari Grup GoTo dan Korps Lalu Lintas Kepolisian Negara Republik Indonesia (Korlantas Polri), kembali menggelar Apel Keselamatan Berkendara bersama ratusan mitra driver Gojek yang hadir di Jakarta Selatan. Atas dasar kesamaan visi bersama, Gojek telah menjadi pelopor kerja sama dengan Korlantas sejak 2019, untuk memastikan keamanan serta keselamatan penumpang dan mitra driver. Selasa 23 Mei 2023. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Bursa Saham

Broker Ini Kembali Akumulasi Saham GOTO, Sinyal Positif untuk Investor?

  • Dukungan dari akumulasi saham oleh broker dinilai dapat menjadi katalis untuk mengembalikan minat investor terhadap saham GOTO.

Bursa Saham

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) pada perdagangan Senin, 23 Desember 2024, berhasil menanjak. Ini didorong oleh beberapa broker saham yang mulai mengakamulasi saham ini. 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, saham GOTO terpantau menanjak 2,90% ke level Rp71 per saham. Kenaikan ini pun mengakahiri periode stagnasi selama beberapa hari terakhir, di mana saham ini terpantau masih melemah 6,58% selama satu bulam terakhir. 

Kenaikan saham ini menjadi sinyal positif bagi investor setelah sebelumnya saham GOTO mengalami tekanan. Dukungan dari akumulasi saham oleh broker dinilai dapat menjadi katalis untuk mengembalikan minat investor terhadap saham GOTO.

Nah, pada perdagangan kemarin, saham GOTO tercatat telah diakumulasi oleh UBS Sekuritas Indonesia dengan nilai transaksi mencapai Rp49,1 miliar. Selain itu, CGS CIMB Sekuritas dan Macquarie Sekuritas Indonesia turut berkontribusi dengan nilai transaksi masing-masing sebesar Rp21,4 miliar dan Rp18 miliar.

Sementara itu, analis Ciptadana Sekuritas, Gani mengatakan bahwa saham GOTO pada semester II-2024 tengah mengalami tren kenaikan yang didukung oleh kebijakan moneter yang lebih akomodatif, termasuk penurunan suku bunga acuan, serta perbaikan profitabilitas.

"Sea, Grab, dan GOTO konsisten mencatatkan perbaikan profitabilitas, terutama dari sisi operasional. Namun, dibandingkan Sea dan Grab, secara historis kenaikan harga saham GOTO masih relatif terbatas, sehingga memberikan potensi kenaikan (upside) yang lebih besar," ujarnya dalam keteranganya pada Senin, 23 Desember 2024.

Mengacu data BEI, sejak 3 Juni hingga 20 Desember 2024, harga saham GOTO telah naik 7,8%, dari Rp64 menjadi Rp69 per saham, meskipun sempat menyentuh level tertinggi intraday di Rp81 per saham.

"Koreksi harga saham GOTO baru-baru ini lebih dipengaruhi oleh sentimen pasar yang bersifat sementara. Namun secara fundamental dan prospek, GOTO masih menunjukkan performa yang solid," tambah Gani.

Gani juga menyebut koreksi harga saham GOTO justru membuat valuasinya semakin menarik dibandingkan perusahaan sejenis. Konsensus analis menetapkan target harga GOTO di Rp87 per saham, dengan beberapa analis bahkan menaikkan target hingga Rp100 per saham. Hal ini mencerminkan potensi kenaikan hingga 26-45% dari harga penutupan terakhir.

Menurut Gani, kompetitor seperti Sea dan Grab telah mengalami kenaikan signifikan sehingga valuasi mereka semakin mendekati nilai wajar. Sebaliknya, saham GOTO masih memiliki ruang kenaikan yang lebih tinggi dan lebih atraktif bagi investor.

Senada, Abdul Azis, Analis Riset dari Kiwoom Sekuritas, menilai valuasi saham GOTO berdasarkan rasio Price to Book Value (PBV) sebesar 2,6x masih jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata kompetitor yang berada di kisaran 5,4x. Azis menyebut jika PBV GOTO mendekati 4x saja, harga sahamnya berpotensi mencapai Rp106 per saham, memberikan potensi return lebih dari 50%.

Selain pergerakan harga yang masih terbatas dibandingkan kompetitor, katalis positif lainnya adalah upaya emiten bersandikan GOTO untuk mencapai EBITDA grup yang disesuaikan positif di kuartal IV-2024. 

Menurut Azis, ini sangat memungkinkan mengingat unit bisnis On-Demand Services (ODS) telah mencatatkan EBITDA positif selama empat kuartal berturut-turut, dan unit bisnis financial technology (fintech) semakin mendekati impas.

"Jika tren ini berlanjut, EBITDA grup yang disesuaikan impas pada 2024 sangat mungkin tercapai. Bahkan, fintech GOTO bisa mencapai EBITDA positif lebih cepat dari yang diperkirakan," pungkas Azis.