<p>Gedung Adaro Energy. / Adaro.com</p>
Bursa Saham

Broker Ini Serok Saham Alamtri (ADRO), Akumulasi Capai Rp932 Miliar

  • Broker ini serok saham Alamtri (ADRO) dengan akumulasi besar hingga Rp932 miliar. Apakah ini sinyal positif untuk investor?

Bursa Saham

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – Nilai saham PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO), yang sebelumnya dikenal sebagai PT Adaro Energy Indonesia Tbk, mengalami lonjakan signifikan pada perdagangan Senin, 2 Desember 2024.

Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia, saham ADRO ditutup melonjak 11,06% menjadi Rp2.310 per saham. Pertanyaannya, apa yang menjadi penyebab kenaikan tajam saham emiten pertambangan batu bara ini?

Selama sesi perdagangan, saham ADRO tercatat mencatatkan volume transaksi sebanyak 517,88 juta saham dengan frekuensi 76.753 kali, serta total nilai transaksi yang menembus Rp1,17 triliun.

Selain itu, Ciptadana Sekuritas terlihat aktif mengakumulasi saham ADRO, dengan mencatatkan net buy sebesar Rp193 miliar. Menariknya, broker ini juga telah melakukan akumulasi pada akhir pekan sebelumnya, dengan total net buy mencapai Rp739,8 miliar.

Akumulasi saham ini terjadi di tengah penurunan beruntun yang dialami saham ADRO. Pada 29 November, saham ADRO ditutup turun 24,64%, pada 28 November terjun 24,80%, dan pada 26 November melemah 2,65%.

Dengan demikian, selama periode 29 November hingga 2 Desember, Ciptadana Sekuritas tercatat membukukan net buy saham ADRO sebesar Rp932,9 miliar. Pertanyaan selanjutnya, apakah saham ADRO bisa menanjak lagi?

Asal tahu saja, harga saham ADRO saat ini bisa dikatakan berada di harga bawah karena telah menurun 38,78% dalam seminggu terakhir. Penurunan tersebut pun disinyalir imbas dari sentimen cum dividen dan beberapa aksi korporasi terkait oleh perusahaan.

Sementara itu, Mandiri Sekuritas, dalam laporan Investor Digest pada 26 November 2024, menjelaskan bahwa langkah Alamtri untuk memisahkan bisnis batu bara termal dengan valuasi rendah demi membuka potensi aset energi hijau yang lebih bernilai merupakan keputusan yang wajar.

Namun, langkah ini dapat menyebabkan harga saham mengalami tekanan dalam jangka pendek, langkah tersebut diperkirakan dapat memberikan nilai tambah bagi pemegang saham dalam jangka panjang. Mandiri Sekuritas pun memberikan rekomendasi "netral" untuk saham ADRO dengan target harga (TP) Rp3.250 per saham.

Skema PUPS

Sebelumnya, ADRO telah mengumumkan rencana Penawaran Umum oleh Pemegang Saham (PUPS) untuk membeli saham entitas usahanya, yakni PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) dalam rangka Initial Public Offering (IPO).

Dalam prospektusnya, ADRO menginformasikan bahwa setiap pemegang saham yang memiliki 4.389 saham ADRO berhak memperoleh 1.000 hak untuk membeli saham AADI. “Setiap hak tersebut dapat digunakan untuk membeli satu saham AADI dengan harga yang tercantum dalam penawaran saham IPO,” jelasnya mereka.

Adapun harga terendah dalam skema PUPS untuk saham AADI ditetapkan sebesar Rp5.546 per saham, sementara harga tertinggi yang bisa dicapai adalah Rp5.960 per saham (107,5% dari harga terendah).

Berdasarkan perhitungan harga rata-rata tertimbang, harga penawaran final PUPS AADI diperkirakan sekitar Rp5.546,5 per saham, yang bisa disesuaikan menjadi Rp5.960 jika harga rata-rata tertimbang setelah pencatatan saham AADI di bursa lebih tinggi dari 107,5% hasil penilaian.

Sementara itu, pengumuman harga penawaran final akan dilakukan pada 5 Desember 2024. Pemegang saham yang memiliki kurang dari 4.389 saham akan mendapatkan hak membeli saham secara proporsional. Sebagai contoh, pemegang saham dengan 4.000 saham ADRO akan memperoleh hak untuk membeli sekitar 911 saham AADI, sementara yang memiliki 5.000 saham ADRO akan memperoleh hak untuk membeli 1.139 saham AADI.

Perlu dicatat bahwa hak Membeli Saham ini tidak dapat dipindahtangankan kepada pihak lain, dan pemegang saham hanya dapat membeli saham sesuai dengan jumlah hak yang dimilikinya. “Jika terdapat pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya, sisa saham yang ditawarkan tetap menjadi milik ADRO,” tambahnya.

Sebagai tambahan, tambahan pencatatan pemegang saham untuk mengikuti PUPS adalah pada 29 November 2024, distribusi hak membeli saham dilakukan pada 2 Desember 2024, masa penawaran umum berlangsung pada 6-10 Desember 2024, dan distribusi saham secara elektronik akan dilakukan pada 9-11 Desember 2024.