
Broker Ternama Ini Turunkan Rating Saham BBCA, Tapi ICBP Justru Naik! Berikut Alasannya
- JP Morgan menurunkan rekomendasi saham BBCA ke 'netral' meski laba bersih tumbuh 12,7% yoy. Sebagai gantinya, mereka memilih ICBP dan AMRT sebagai saham unggulan di ASEAN pada Februari 2025.
Bursa Saham
JAKARTA – Memasuki Februari 2025, sejumlah perusahaan mulai melaporkan kinerja keuangan tahun sebelumnya, termasuk PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Emiten perbankan swasta ini berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp54,8 triliun, tumbuh 12,7% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Namun, pencapaian tersebut tidak mendorong JP Morgan untuk menaikkan target harga saham BBCA. Sebaliknya, perusahaan sekuritas asal Amerika Serikat itu justru menurunkan rekomendasi dari "beli" menjadi "netral" dengan target harga Rp10.000 per saham.
Keputusan ini tertuang dalam laporan ASEAN High-Conviction Picks untuk periode Februari 2025. Sebagai gantinya, JP Morgan memilih PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), yang terafiliasi dengan Salim Group, dengan rekomendasi overweight dan target harga Rp13.800 per saham.
- Update Pagar Laut: 6 Kades Diperiksa, Mandor Buron
- Penutupan USAID Ancam Stabilitas Ekonomi Dunia
- Kredit Wholesale jadi Tulang Punggung Kredit Bank Mandiri
JP Morgan menilai bahwa meskipun BBCA masih berpotensi mengungguli saham beberapa bank BUMN, bank ini belum tentu mampu bersaing dengan bank-bank di ASEAN jika dinilai berdasarkan mata uang umum.
"Hingga kami mendapatkan kejelasan tentang kondisi yang membaik untuk pertumbuhan perbankan Indonesia, kami sarankan investor untuk tetap berada di pinggir lapangan," ujar analis JP Morgan dalam risetnya, dikutip Kamis, 6 Februari 2025.
ICBP dan AMRT Masuk dalam Daftar Saham Unggulan
JP Morgan menyoroti saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) sebagai salah satu pilihan utama mereka. Pertumbuhan bisnis domestik diperkirakan akan tetap positif, terutama didukung oleh peningkatan volume penjualan.
Selain itu, keputusan ICBP untuk tidak menaikkan harga mi instan sejak 2022 dianggap sebagai strategi penting. Jika perusahaan menaikkan harga tahun ini, potensi peningkatan laba akan semakin besar.
Tidak hanya ICBP, JP Morgan juga memasukkan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), pengelola jaringan ritel Alfamart, ke dalam daftar saham unggulan di kawasan ASEAN. Saham ini dinilai menarik karena berada di sektor konsumen, gaming, dan layanan kesehatan, yang masih memiliki prospek pertumbuhan signifikan.
Kinerja keuangan AMRT untuk kuartal IV/2024 dan kuartal I/2025 diperkirakan melampaui ekspektasi pasar. Oleh karena itu, JP Morgan memberikan peringkat overweight dengan target harga Rp3.400 per lembar saham.
UNTR Bertahan
Selain ICBP dan AMRT, JP Morgan juga tetap merekomendasikan saham PT United Tractors Tbk (UNTR) dalam daftar investasi unggulan mereka untuk Februari 2025. Emiten yang merupakan bagian dari Grup Astra ini mempertahankan peringkat overweight, dengan target harga Rp33.000 per lembar saham.
Tim analis JP Morgan menilai bahwa saham UNTR memiliki potensi kenaikan dalam jangka pendek hingga menengah, seiring dengan kinerja solid pada kuartal II-2024 serta revisi naik terhadap target operasionalnya.
Selain itu, data operasional bulanan dari bisnis kontraktor pertambangan UNTR, yang dijalankan melalui PT Pamapersada Nusantara (PAMA), menunjukkan bahwa momentum pertumbuhan masih kuat. Kondisi ini diperkirakan menjadi pendorong utama bagi peningkatan laba bersih perusahaan ke depan.
JP Morgan juga mencatat bahwa kenaikan harga emas dapat menjadi faktor tambahan yang memperkuat reli saham UNTR dalam beberapa waktu mendatang.