<p>Bumi Serpong Damai. / Bsdcity.com</p>
Industri

BSD Milik Grup Sinarmas Private Placement Rp1,23 Triliun Untuk Genjot Proyek Infrastruktur

  • JAKARTA – Emiten properti milik Grup Sinarmas, PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) mengantongi dana segar senilai Rp1,23 triliun dari aksi penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) alias private placement. Direktur Bumi Serpong Damai Hermawan Wijaya mengatakan aksi korporasi tersebut dilakukan demi memperkuat posisi emiten bersandi saham BSDE itu di industri properti […]

Industri

wahyudatun nisa

JAKARTA – Emiten properti milik Grup Sinarmas, PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) mengantongi dana segar senilai Rp1,23 triliun dari aksi penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) alias private placement.

Direktur Bumi Serpong Damai Hermawan Wijaya mengatakan aksi korporasi tersebut dilakukan demi memperkuat posisi emiten bersandi saham BSDE itu di industri properti nasional.

“PT Paraga Artamida (PAM) dan PT Ekacentra Usahamaju (ECUM) yang sebelumnya adalah pemilik 26,57% dan 25,01% saham BSDE akan menambah kepemilikannya menjadi 30,52% dan 25,46%,” tutur Hermawan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis, 18 Juni 2020.

Hermawan menjelaskan dalam aksi penambahan modal ini, jumlah saham yang akan dikeluarkan dari portepel adalah sebanyak 1,92 miliar lembar saham atau 10% dari modal disetor. Secara rinci, PAM akan mengambil sebanyak 1,35 miliar saham dan ECUM sebanyak 577,4 juta saham.

Dikatakannya, harga pelaksanaan ditetapkan sebesar Rp640 per lembar saham. Sehingga, total dana yang akan diraup emiten properti ini dari aksi penambahan modal tersebut yaitu sebesar Rp1,23 triliun.

“Dana hasil penerbitan saham baru ini akan kami gunakan untuk memperkuat struktur modal, pengembangan proyek dan infrastruktur, serta cadangan dana operasional,” ungkap Hermawan.

Hermawan menyebutkan per 31 Maret 2020, perusahaannya memiliki kas sebesar Rp10,42 triliun, total aset sebesar Rp60,11 triliun, serta total ekuitas sebesar Rp32,18 triliun. Dengan ini, Hermawan optimistis penambahan modal ini akan memperkuat struktur perusahaan.

Sementara itu, di sisi kinerja, perusahaan properti ini membukukan penurunan laba bersih mencapai 58% pada kuartal I-2020. Anjloknya laba bersih perseroan dari yang semula sebesar Rp618,23 miliar pada periode yang sama di tahun sebelumnya, menjadi Rp259,64 miliar pada triwulan pertama tahun ini.

Alhasil, laba bersih per saham juga turun dari Rp32,56 menjadi Rp13,67. Hal ini disebabkan oleh menurunnya pendapatan perusahaan sebesar 8,23% (year-on-year/YoY) pada periode tersebut. Tercatat, per 31 Maret 2020, perusahaan hanya memperoleh pendapatan sebesar Rp1,49 triliun, sedangkan tahun lalu sebesar Rp1,62 triliun.

Harga ekseskusi private placement Rp640 per lembar, lebih rendah dari harga saham pada perdagangan Kamis, 18 Juni 2020, membuat saham BSDE ditutup turun 0,61% sebesar 5 poin ke level Rp815 per lembar. Kapitalisasi pasar saham BSDE mencapai Rp15,68 triliun.

Sebagai informasi, saham BSDE digenggam oleh Grup Sinarmas milik mendiang Eka Tjipta Widjaja. Dia tercatat sebagai konglomerat terkaya ke-2 di Indonesia versi majalah Forbes 2019. Kekayaan keluarga Widjaja ditaksir mencapai US$9,6 miliar setara Rp144 triliun dari perkebunan, jasa keuangan, properti real estate, agribisnis, pertambangan, hingga telekomunikasi. (SKO)