
BSDE Raup Prapenjualan Rp9,72 Triliun di 2024, Properti Residensial Jadi Andalan
- BSDE menunjukkan performa luar biasa dengan membukukan prapenjualan Rp9,72 triliun di 2024, melampaui ekspektasi pasar. Segmen residensial menjadi penyokong utama, didorong oleh permintaan tinggi terhadap hunian berkualitas.
Korporasi
JAKARTA – Emiten properti PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) berhasil mencatatkan prapenjualan pada tahun 2024 yang melampaui target yang ditetapkan. Pencapaian ini didukung oleh segmen residensial, yang berkontribusi sebesar 56% dari total prapenjualan.
Berdasarkan keterbukaan informasi, emiten properti Sinar Mas Land ini mencatat prapenjualan sebesar Rp9,72 triliun pada tahun 2024. Angka tersebut melampaui target Rp9,50 triliun yang telah ditetapkan dan mencerminkan pertumbuhan sebesar 2% dibandingkan dengan realisasi prapenjualan tahun 2023 yang mencapai Rp9,50 triliun.
Direktur BSDE, Hermawan Wijaya, mengungkapkan kebanggaannya atas pencapaian ini. Menurutnya, hasil tersebut mencerminkan daya tarik kuat dari portofolio properti yang dimiliki perusahaan.
- Top Gainers LQ45 Hari Ini: AMMN, MAPI, dan KLBF
- IHSG Hari Ini 06 Februari 2025 Turun 18,98 Poin ke 7.005,25
- Bank Proyeksikan Target Kredit UMKM 2024 Tidak Tercapai, Bagaimana Prospek 2025?
Ia juga optimistis terhadap prospek industri properti, terutama dengan kebijakan pemangkasan suku bunga oleh Bank Indonesia yang diharapkan dapat mendorong permintaan konsumen. “Sepanjang 2024, BSDE terus mengukuhkan posisinya sebagai salah satu pengembang properti terkemuka, khususnya di segmen residensial,” jelasnya dalam keterangannya pada Kamis, 6 Februari 2025.
Hermawan bilang kontribusi dari segmen residensial mencapai Rp5,40 triliun atau 56% dari total prapenjualan. Kontribusi tersebut berasal dari proyek-proyek unggulan seperti Nava Park, Tresor, The Zora, Hiera, Tanakayu, dan Terravia di BSD City.
Selain itu, beberapa produk baru seperti The Kaia dan Klasika di Grand Wisata Bekasi serta klaster Townville di Grand City Balikpapan turut menyumbang penjualan di segmen tersebut. Sementara itu, segmen komersial yang mencakup lot tanah, ruko, dan apartemen menyumbang Rp3,76 triliun atau 39% dari total prapenjualan.
“Pencapaian ini berasal dari beberapa proyek unggulan, seperti Cascade Studio Loft, West Village Business Park, Northridge Ultimate di BSD City, North Square District di Kota Wisata Cibubur, serta Apartemen Southgate dan Aerium di Jakarta,” tambahnya.
Selain itu, BSDE juga memperoleh Rp565 miliar dari penjualan lahan kepada perusahaan joint venture, yang berkontribusi sebesar 6% terhadap total prapenjualan. Di sisi lain BSD City tetap menjadi proyek utama dengan kontribusi terbesar, yaitu 67% dari total prapenjualan.
Hermawan menyebut beberapa proyek di kawasan ini yang memberikan kontribusi signifikan antara lain Nava Park (8%), The Zora (7%), dan Hiera (5%). “Di luar BSD City, Grand Wisata Bekasi menyumbang 13%, sedangkan Kota Wisata Cibubur berkontribusi 6% terhadap total pencapaian prapenjualan BSDE di tahun 2024,” tambahnya.
Optimisme Menyambut 2025
Dengan pencapaian positif ini, BSDE berkomitmen untuk menjaga pertumbuhan prapenjualan di tahun mendatang. Perusahaan berencana untuk terus mengembangkan proyeknya di sembilan kota besar di Indonesia, termasuk Jabodetabek, Medan, Palembang, Surabaya, Semarang, Balikpapan, Samarinda, Makassar, dan Manado.
Selain itu, situasi ekonomi yang semakin kondusif dan meningkatnya perhatian pemerintah terhadap sektor perumahan menjadi faktor pendorong pertumbuhan industri properti. BSDE juga mendukung kebijakan insentif pemerintah, seperti PPNDTP, yang diyakini dapat memberikan dampak positif terhadap penjualan rumah tapak di segmen menengah dan bawah. "Kami percaya kebijakan ini akan memberikan efek positif yang signifikan terhadap percepatan pertumbuhan industri properti," ujar Hermawan.
Sementara itu, dari lantai bursa, saham BSDE terpantau bergerak melemah tipis 0,53% ke level Rp930 per saham. Sementara itu, secara year to date saham ini terpantau mengalami penurunan tipis juga yakni sebesar 2,11%.