BSI (BRIS) Siapkan Fitur Paylater, Ini Update Progresnya
- BSI tidak ingin terburu-buru dalam meluncurkan fitur paylater. Hal ini untuk menghindari risiko yang dapat mengganggu kualitas layanan atau menimbulkan dampak negatif bagi bisnis.
Perbankan
JAKARTA - Emiten perbankan syariah, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) tengah mengembangkan layanan baru berupa fitur buy now pay later (paylater). Saat ini, fitur tersebut masih dalam proses pengajuan kepada regulator.
SEVP Digital Banking BSI, Saut Parulian Saragih, menyebutkan bahwa perilisan fitur oleh perseroan ini akan terpisah dari peluncuran super app BSI yang dijadwalkan meluncur ke publik tahun ini.
"Kemungkinan begitu [rilis paylater tahun depan], tapi kami terus mengejar (pengembangannya) karena masih banyak yang sedang dikerjakan. Super app ini kan proyek besar, jadi fokus kami saat ini ada di sana," dalam keterangannya di Jakarta, pada Selasa, 20 Agustus 2024.
Saut menegaskan bahwa BSI tidak ingin terburu-buru dalam meluncurkan fitur paylater. Hal ini untuk menghindari risiko yang dapat mengganggu kualitas layanan atau menimbulkan dampak negatif bagi bisnis, termasuk risiko kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) atau pembiayaan bermasalah (non-performing financing/NPF).
- MK Ubah Aturan Pilkada di Detik Akhir, PDIP Ketiban Durian Runtuh
- Munas Golkar Pastikan Ubah AD/ART, Muluskan Jalan Gibran Jadi The Next Ketum?
- Bahlil Cetak Rekor: Senin Dilantik Menteri, Selasa Jadi Ketum Golkar
Namun demikian, meskipun ada banyak pertimbangan sebelum meluncurkan layanan baru ini, Saut berharap fitur paylater dapat segera diperkenalkan kepada publik. Alasan utama BSI untuk terjun ke bisnis paylater adalah untuk menarik nasabah baru yang belum menjadi pelanggan mereka.
"Sebenarnya ada potensi dari nasabah yang belum bisa kami sentuh. Karena mereka belum menjadi nasabah kami, mungkin [paylater] bisa menjadi salah satu cara untuk menarik nasabah baru. Tapi, sekali lagi, kami akan menilai semuanya dengan hati-hati," jelasnya.
Lebih lanjut, Saut mengungkapkan bahwa jumlah nasabah BSI terus meningkat, dengan jumlah nasabah BSI yang kini telah mencapai 20 juta dan pengguna BSI Mobile yang juga berkembang pesat. Per Juni 2024, transaksi di BSI Mobile mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 45,02% secara tahunan (year on year/yoy).
Sebelumnya, Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI), Hery Gunardi, mengungkapkan bahwa hingga Juni 2024, jumlah pengguna BSI Mobile telah mencapai 7,1 juta dengan total transaksi sebanyak 247,5 juta kali, dan nilai transaksi mencapai Rp299 triliun.
“Angka ini menunjukkan pertumbuhan signifikan dibandingkan dengan periode yang sama pada Juni 2023, di mana pengguna BSI Mobile tercatat sebanyak 3,26 juta dengan total 170,7 juta transaksi dan nilai transaksi sebesar Rp220,5 triliun,” ujarnya dalam keterangan tertulis beberapa waktu lalu.
Hery juga menambahkan bahwa selama periode Januari hingga Juni 2024, pendapatan berbasis biaya (fee based income atau FBI) dari BSI Mobile mencapai Rp178,2 miliar, meningkat 37,09% secara tahunan. Menanggapi tingginya minat masyarakat terhadap BSI Mobile, Hery menegaskan bahwa perusahaan akan terus berinovasi dan mempercepat akselerasi transaksi digital.
"BSI berkomitmen untuk terus berinovasi dan memperkuat strategi guna menyediakan layanan perbankan digital yang inklusif, modern, dan terintegrasi, salah satunya melalui aplikasi BSI Mobile," ujarnya.