<p>Ilustrasi hacker. / Pixabay</p>
Nasional

BSI Bungkam Soal Negosiasi dengan Lockbit, Tenggat Berakhir Selasa Dini Hari

  • PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Tbk masih bungkam soal negosiasi dengan kelompok hacker yang menyerang sistem IT mereka, Lockbit. Diketahui, Lockbit memberikan tenggat 72 jam atau tiga hari bagi BSI untuk memenuhi permintaan mereka.
Nasional
Chrisna Chanis Cara

Chrisna Chanis Cara

Author

JAKARTA—PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) masih bungkam soal negosiasi dengan kelompok hacker yang menyerang sistem IT mereka, Lockbit. Diketahui, Lockbit memberikan tenggat 72 jam atau tiga hari bagi BSI untuk memenuhi permintaan mereka. Lockbit mengancam akan merilis semua data di pasar gelap jika negosiasi tak membuahkan hasil. 

Sebagai informasi, Lockbit mengklaim telah mencuri 15 juta data nasabah, informasi karyawan dan 1,5 terabyte data internal dari BSI. Aksi teror itu diumumkan hari Jumat, 12 Mei 2023 pukul 21.09 UTC (waktu universal) atau Sabtu, 13 Mei 2023 pukul 04.09 WIB. Artinya, tenggat negosiasi bakal berakhir Selasa,16 Mei 2023 pukul 04.09 WIB.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi bungkam saat TrenAsia.com mengonfirmasi tentang negosiasi dan tenggat yang diberikan Lockbit. Corporate Secretary BSI Gunawan Arief Hartoyo juga tidak menjawab pertanyaan yang dilayangkan via WhatsApp. 

Sebelumnya Lockbit mengancam akan merilis semua data di web gelap jika negosiasi dengan BSI gagal. “Kami memberikan waktu 72 jam kepada manajemen bank untuk menghubungi LockbitSupp dan menyelesaikan masalah tersebut,” ujar Lockbit dalam pernyataan yang diunggah di akun Twitter @darktracer_int, akhir pekan lalu. 

Kelompok hacker yang sempat memusingkan Kepolisian Federal Jerman itu mengaku telah menyerang sistem IT BSI sejak 8 Mei 2023. Hal itu membuat layanan bank pelat merah tersebut mengalami gangguan pada pekan lalu. Lockbit mengklaim mencuri sembilan database yang berisi 15 juta informasi nasabah berupa nomor telepon, alamat, nama, informasi dokumen, jumlah rekening, nomor kartu, dan transaksi. 

“Manajemen bank tidak dapat memikirkan hal yang lebih baik daripada berbohong kepada pelanggan dan mitra mereka, melaporkan ada semacam "pekerjaan teknis" sedang dilakukan di bank,” sindir Lockbit.

Selain itu, LockBit membobol dokumen keuangan, dokumen hukum, perjanjian kerahasiaan atau Non Disclosure Agreement (NDA), dan kata sandi atau password semua layanan internal dan eksternal yang digunakan di BSI.

“Untuk semua pelanggan dan mitra bank yang datanya telah dicuri. Jika Bank Syariah Indonesia menghargai reputasinya, pelanggan dan mitra, mereka akan menghubungi kami dan Anda tidak akan terancam,” imbuh Lockbit.

Sebelumnya, Komisaris Independen BSI Komaruddin Hidayat, mengonfirmasi adanya serangan siber yang membuat layanan perbankan bank pelat merah itu terganggu pekan lalu. Terkait dugaan serangan ransomware terhadap sistem BSI, pihaknya menduga ada yang mencoba menyabotase. 

“Manajemen sudah menerjunkan tim ahli untuk menyelesaikan masalah ini. Tim juga akan memperkuat sistem layanan BSI agar data nasabah, karyawan, dan mitra tidak terkena serangan peretas,” ujarnya.