BSI dan Semen Padang Kolaborasi Layanan Payroll Modern
- Di tengah rencana membidik subsidi kredit mobil listrik, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI baru saja menjalin kerja sama dengan Semen Padang terkait layanan payroll modern.
Perbankan
JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI terus mengintensifkan upayanya dalam meningkatkan inklusi keuangan syariah. Hal ini tercemin lewat kerja sama dengan anak perusahaan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, yakni PT Semen Padang. Kolaborasi itu untuk mengelola proses pembayaran gaji bagi karyawan perusahaan tersebut.
Anton Sukarna, Direktur Penjualan & Distribusi BSI, menyatakan bahwa BSI terus berkomitmen untuk memenuhi semua kebutuhan layanan jasa keuangan syariah bagi nasabahnya. Hal ini termasuk dalam pengembangan sistem yang memungkinkan BSI memberikan layanan pembayaran gaji secara langsung.
Pria yang akrab disapa Anton itu menyebut langkah BSI sejalan dengan kebutuhan manajemen Semen Padang, di mana perusahaan tersebut memiliki persyaratan khusus dalam transaksi pembayaran gaji, yakni integrasi data secara langsung (host to host).
- Anwar Usman Resmi Lantik 3 Anggota Majelis Kehormatan MK
- APBN Biayai Pensiun Dini PLTU, Anak Buah Sri Muyani Siapkan Country Platform Pembiayaan
- IEA: Tahun 2030 Puncak Permintaan Bahan Bakar Fosil Dunia
"Kerja sama ini akan memberikan kemudahan dalam pengelolaan rekening, meningkatkan efisiensi, akuntabilitas, serta mengoptimalkan likuiditas perusahaan. Juga dalam pengurangan biaya operasional," kata Anton dalam siaran pers dikutip Selasa, 24 Oktober 2023.
Dana Biaya Rendah
Menurut Anton, melalui program ini BSI dapat memprioritaskan fokus perseroan dalam mengumpulkan dana dengan biaya rendah. Selain itu, layanan modern untuk mengelola pembayaran gaji karyawan, dipastikan akan memuaskan mitra perusahaan.
Anton juga mengungkapkan bahwa tujuan utama lainnya dalam kerja sama ini adalah sebagai langkah BSI untuk mendorong inklusi keuangan dan pertumbuhan ekonomi syariah. Hal ini selaras dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap gaya hidup syariah.
“Diharapkan dengan menjadi nasabah BSI, para kelas pekerja bisa mendapatkan pilihan lebih untuk mengimplementasikan penggunaan produk syariah,” kata Anton.
Asal tahu saja, sejumlah produk dan program unggulan dari BSI menjadi faktor pendorong tingginya minat masyarakat mengakses layanan perbankan syariah melalui perseroan. Salah satunya adalah Tabungan Easy Wadiah yang bebas biaya administrasi.
Anton menyebut, hingga Juni 2023, total tabungan yang berhasil dikumpulkan oleh BSI telah mencapai Rp 110,92 triliun. Sekitar 90% dari jumlah tersebut dikelola melalui layanan digital BSI, baik melalui BSI Mobile maupun platform perbankan BSI Management System.
“Dengan sinergi ini, BSI dan PT Semen Padang tidak hanya memajukan inklusi keuangan syariah, tetapi juga membantu perusahaan-perusahaan dan individu dalam mengelola keuangan mereka secara lebih efisien dan efektif sesuai dengan prinsip syariah,” pungkas Anton
Bidik Kredit Mobil Listrik
Sebelumnya, Direktur Keuangan dan Strategi BSI Ade Cahyo Nugroho mengungkapkan bahwa perbankan syariah gabungan plat merah ini, berencana memberikan subsidi yang berhubungan dengan green economy atau ekonomi hijau. Salah satunya adalah subsidi harga mobil listrik.
Ade menyebut total consumer spending di Tanah Air setiap tahunnya, mencapai Rp6.500 triliun. Oleh sebab itu, pihaknya juga optimis untuk subsidi kredit mobil listrik mengincar BSI 20 sampai 30% dari angka tersebut.
"Tapi per hari ini, belum ada insentif kalau kita melakukan sesuatu yang related dengan green economy tadi," ujar Ade dalam acara CEO Insight di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat pada Senin, 23 Oktober 2023.
Ia mengemukakan situasi mobil listrik yang mendapatkan dukungan subsidi dari pemerintah, namun belum ada insentif ketika nasabah ingin mengajukan kredit untuk memiliki mobil tersebut melalui bank. Inilah yang ingin diubah oleh BSI.
"Atau mobil listrik yang paling gampang (contohnya), soalnya demand (permintaan)-nya lagi luar biasa. Kami sedang pikirkan mungkin tahun depan dapat subsidi harga," tutur Ade.
Ia memberikan contoh tentang orang yang mengambil kredit perumahan rakyat (KPR) atau hipotek, namun menggunakan panel surya, yang dapat memperoleh subsidi untuk pembayaran cicilan.
Lebih lanjut, Ade menyebut bahwa BSI telah menyalurkan sekitar Rp230 triliun pembiayaan atau kredit. Dari jumlah tersebut, dia yakin bahwa sekitar Rp52 triliun mendukung praktik-praktik ekonomi berkelanjutan. Meskipun nilai pinjaman di sektor tersebut telah meningkat secara signifikan, masih merupakan bagian kecil dari total pembiayaan.