<p>Karyawan melayani nasabah di kantor cabang Bank Syariah Indonesia (BRIS) Jakarta Hasanudin, Jakarta, Rabu, 17 Februari 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Korporasi

BSI Gandeng Jasa Marga Related Business Untuk Channeling Product

  • Kerjasama ini terkait rencana pemanfaatan produk dan jasa Bank Syariah Indonesia.
Korporasi
Yosi Winosa

Yosi Winosa

Author

JAKARTA – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) menggandeng anak usaha Jasa Marga, PT Jasa Marga Related Business terkait rencana pemanfaatan produk dan jasa Bank Syariah Indonesia.

Direktur Retail Banking BSI, Kokok Alun Akbar menyatakan lewat kerjasama ini, diharapkan BSI mampu memberikan dampak terhadap kinerja PT Jasamarga Related Business sehingga mampu menjadi perusahaan terpercaya dalam memberikan nilai tambah di bidang kawasan di jalan tol dan bisnis terkait lainya.

"PT Jasa Marga Related Business melakukan pengembangan bisnis di sekitar koridor ruas jalan tol milik Jasa Marga Group. Kerja sama ini adalah wujud dukungan dari Jasamarga Related Business terhadap industri keuangan syariah. Selain itu, kerja sama ini merupakan entry gate dalam mengenalkan produk2 perbankan syariah di Jasamarga Related Business,” kata Kokok dalam website resmi dikutip Selasa, 17 Mei 2022.

Sebelumnya BSI bekerja sama dengan PT Jasa Marga Related Business terkait dengan penyaluran pembiayaan untuk UMKM di rest area melalui aplikasi Travoy (Travel With Comfort and Joy) 3.0 milik Jasa Marga.

BSI sendiri menorehkan capaian positif pada kuartal I-2022 dengan membukukan laba bersih mencapai Rp987,68 miliar atau naik 33,18% secara year on year (YoY). Melalui raihan tersebut BSI semakin siap berlari dan optimistis meraih pertumbuhan berkelanjutan di masa datang.

Adapun pada kuartal I-2022, BSI mencatatkan penyaluran pembiayaan sebesar Rp177,51 triliun atau tumbuh 11,59% secara year on year, dengan komposisi yakni pembiayaan konsumer yang tumbuh 20,73%, pembiayaan mikro tumbuh 22,42% dan gadai emas tumbuh 8,96%.  Capaian tersebut didukung pula pembiayaan sehat dengan rasio non performing financing (NPF) net sebesar 0,90%.

Untuk perolehan dana pihak ketiga mencapai Rp238,53 triliun tumbuh sekitar 16,07% secara year on year. Pencapaian ini merupakan hasil implementasi keseriusan BSI dalam menggarap dana murah sebagai salah satu strategi yang konsisten dijalankan dalam memacu pertumbuhan. Langkah ini terbukti mampu menjadikan Tabungan BSI menduduki posisi 5 di industri perbankan Tanah Air.