<p>Karyawan melayani nasabah di kantor cabang Bank Syariah Indonesia (BRIS) Jakarta Hasanudin, Jakarta, Rabu, 17 Februari 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Korporasi

BSI Usut Dugaan Serangan Siber yang Sebabkan ATM dan Mobile Banking Error

  • Gangguan tersebut sebelumnya terjadi pada 8 Mei 2023 yang menyebabkan para nasabah tidak bisa melakukan transaksi melalui ATM hingga mobile banking.

Korporasi

Muhammad Farhan Syah

JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mengusut dugaan serangan siber yang menyebabkan beberapa layanan mengalami gangguan. 

Gangguan tersebut sebelumnya terjadi pada 8 Mei 2023 yang menyebabkan para nasabah tidak bisa melakukan transaksi melalui ATM hingga mobile banking.

Direktur Utama BSI, Hery Gunardi belum bisa memastikan soal dugaan sumber gangguan yang disebabkan oleh serangan siber. Namun, pihaknya mengaku akan melakukan penelusuran lebih lanjut terkait hal itu.

"Hal tersebut (serangan siber) perlu pembuktian lebih lanjut melalui audit dan digital forensik. Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak, baik itu regulator maupun pemerintah,” tutur Hery dalam keterangan resmi dikutip Kamis, 11 Mei 2023.

Sementara itu, BSI telah berhasil melakukan normalisasi layanan pada jaringan ATM dan kantor cabang pada hari Selasa, 9 Mei 2023. Sedangkan pada hari yang sama, layanan BSI Mobile juga sudah bisa diakses kembali oleh nasabah dengan fitur-fitur basic.

Meski sempat beroperasi normal, layanan di cabang, BSI Mobile hingga ATM pun kembali tidak dapat diakses oleh nasabah pada Rabu, 10 Mei 2023 pukul 14:00 WIB. Hal itu dikarenakan Perseroan tengah melakukan proses normalisasi transaksi yang berdampak tidak dapat diaksesnya beberapa layanan bagi nasabah untuk sementara waktu.

“Atas nama Bank Syariah Indonesia, kami menyampaikan permohonan maaf atas
ketidaknyamanan nasabah karena adanya kendala dalam mengakses layanan BSI pada
8 Mei 2023. Proses normalisasi layanan Bank Syariah Indonesia telah kami lakukan, dengan
prioritas utama untuk meyakinkan dana dan data nasabah tetap aman di Bank Syariah
Indonesia,” ungkap Hery.

Hery pun menegaskan bahwa BSI akan terus memperkuat pertahanan dan keamanan siber guna menjaga agar data dan dana nasabah tetap aman. Ia juga mengimbau nasabah untuk terus waspada dan hati-hati terhadap berbagai modus penipuan dan kejahatan siber yang mengatasnamakan BSI.