BTN Lelang Rumah dan Properti Harga Miring, Yuk Borong Mumpung Murah…
Dalam investor gathering yang digelar, Bank BTN mematok target penjualan aset sebesar Rp1 triliun. Terdiri dari Rp800 miliar dari penjualan aset seperti perkantoran, pabrik, gudang, proyek apartemen dan proyek perumahan. Senilai Rp200 miliar dari penjualan aset perumahan, atau unit apartemen.
Industri
JAKARTA – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau BTN menawarkan aset properti dari debitur yang tidak performing kepada pelaku usaha dan investor melalui ajang investor gathering bertajuk “Properti Murah Di Era New Normal“.
Acara tersebut mempertemukan ratusan investor di seluruh Indonesia, baik dari developer, agen penjualan properti, investor properti. Mereka bisa menambah portofolio aset dalam bentuk properti yang nilainya berpotensi tumbuh.
“Bank BTN memberikan peluang bagi para investor untuk membeli ataupun mengelola aset-aset dari Bank BTN menjadi aset yang produktif dan bermanfaat. Serta, dapat mendukung program pemerintah menggerakkan perekonomian nasional,” kata Direktur Utama Bank BTN, Pahala Nugraha Mansury usai membuka acara Investor Gathering di Jakarta, dikutip Sabtu, 1 Agustus 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Pahala menjelaskan Investor Gathering yang digelar BTN juga bertujuan untuk memulihkan aset korporasi, yang tidak produktif menjadi aset yang produktif menghasilkan profit, baik ke BTN maupun ke investor baru.
“Aset tersebut berupa tanah, resort/kondotel, perkantoran, apartemen, gudang, perumahan, hingga pabrik yang dapat dikelola atau dijual kembali oleh para investor. Harga yang kami tawarkan ke investor sangat miring, karena hanya harga pokok dengan bunga yang bisa dinegosiasikan sehingga menarik untuk investor,” kata Pahala.
Total Rp6,06 Triliun Dilelang
Direktur Remedial and Wholesale Risk Bank BTN, Elisabeth Novie Riswanti menjelaskan, dalam acara Investor Gathering setidaknya ada 1.831 aset dengan nilai total sekitar Rp6,06 triliun yang ditawarkan BTN. Aset tersebut berupa proyek perumahan, proyek apartemen, rumah, kost atau kontrakan, perkantoran, unit apartemen, pabrik, ruko, hingga gudang. Aset tersebar di Pulau Jawa, Kalimantan, Sumatera dan Sulawesi.
Dalam e-book yang dibagikan kepada Investor memuat informasi lengkap mengenai jenis properti, luas tanah/bangunan, lokasi dan informasi lainnya. Termasuk dokumen, harga jual, nilai appraisal termasuk nilai pasar dan nilai likuidasi, sisa kredit, denda dan lain sebagainya secara transparan.
“Kami memberikan informasi selengkap-lengkapnya kepada calon investor agar mereka bisa menghitung nilai investasi, kemungkinan keuntungan yang mereka terima dalam jangka panjang sehingga ke depan mereka dapat memproyeksikan imbal hasil investasi atau return of investment mereka,” kata Novie.
Novie optimistis, proyek perumahan masih prospektif mengingat tingginya backlog perumahan dan kebutuhan rumah yang masih tinggi.
“Lokasi akan menjadi pertimbangan utama, selain faktor kelengkapan dokumen. Namun demikian investor yang tertarik akan dilakukan due diligence untuk mengkonfirmasi potensi dan prospek dari aset yang kami jual atau lelang,” kata Novie.
Cara Ikut Lelang
Untuk mendapatkan aset tersebut, investor cukup mengajukan formulir minat. Petugas dari Bank BTN akan memproses lebih lanjut para investor untuk ikut serta dalam lelang dan proses due diligence.
“Proses dan mekanisme lelang, maupun mekanisme lain untuk pengambilalihan aset tersebut kami lakukan sesuai ketentuan lelang atau peraturan perundangan yang berlaku agar memenuhi aspek legalitas,” kata Novie.
Adapun dalam investor gathering yang digelar, Bank BTN mematok target penjualan aset sebesar Rp1 triliun. Terdiri dari Rp800 miliar dari penjualan aset seperti perkantoran, pabrik, gudang, proyek apartemen dan proyek perumahan. Senilai Rp200 miliar dari penjualan aset perumahan, atau unit apartemen.
“Penjualan dan pelelangan aset merupakan strategi yang cukup efektif dalam recovery aset Bank BTN yang tahun ini kami harapkan bisa menembus Rp3 triliun, dan acara ini akan rutin kami agendakan,” kata Novie.
Selain dengan Investor Gathering, Bank BTN sejak setahun terakhir gencar mempromosikan portal www.rumahmurahbtn.co.id. Portal yang disediakan bagi para peminat rumah murah yang merupakan agunan kredit Bank BTN yang sudah tidak performing.
“Peminat dapat langsung memilih dan menghubungi langsung petugas kami agar dapat didaftarkan dalam proses lelang aset tersebut. Kami buat semudah mungkin diakses, sehingga semua kalangan dapat membeli rumah lelang,” kata Novi menjelaskan.
Lelang Mudah
Terkait dengan lelang, Direktur Lelang, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan DJKN Kemenkeu Joko Prihanto sepakat, proses lelang saat ini dipermudah dan tetap aman.
Pemerintah melalui DJKN sudah membuka ruang bagi masyarakat agar mudah mengikuti fasilitas lelang yang dapat diakses melalui www.lelang.go.id. Aplikasinya pun sudah dapat diunduh ke ponsel.
Dengan mengikuti lelang, Joko menilai, masyarakat secara tidak langsung ikut membantu Pemerintah dalam memulihkan aset pemerintah dan menggerakkan ekonomi.
“Jika seluruh properti yang dilelang BTN ini terjual semua, maka nilai barang akan meningkat. Rumah terjual akan ada transaksi, peredaran barang, jasa, renovasi, dampak pergerakan ekonomi ini akan luar biasa,” kata Joko. (SKO)