BTPN Bagi Dividen Rp471,66 Miliar, Cek Jadwalnya di Sini!
- Pembayaran dividen tunai akan dilakukan pada tanggal 19 April 2024. Pembagian dividen didasarkan pada data keuangan per-31 Desember 2023.
Perbankan
JAKARTA – PT Bank BTPN Tbk (BTPN) berencana untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp471,66 miliar kepada para pemegang sahamnya.
Besaran dividen tersebut setara dengan 20% dari laba bersih yang tercatat pada tahun buku 2023, yakni Rp2,35 triliun.
Sementara itu, sekitar Rp10,35 miliar akan dialokasikan sebagai dana cadangan wajib sehingga meningkatkan total dana cadangan wajib perseroan menjadi Rp42,94 miliar atau setara dengan 20% dari modal yang ditempatkan dan disetor pada tahun 2024. Sisa laba bersih sebesar Rp1,88 triliun akan dicatat sebagai laba ditahan.
- Rekomendasi Warna Cat Rumah Populer di Tahun 2024 untuk Sambut Lebaran
- Tayang di Netflix 5 April, Simak Sinopsis Drakor Parasyte: The Grey
- Ternyata Begini Sejarah Hadirnya Reksadana Syariah di Indonesia
Keputusan pembagian dividen telah disetujui dalam rapat umum pemegang saham tahunan yang dilaksanakan pada 21 Maret 2024. Berikut jadwal pembagian dividen BTPN untuk laba bersih tahun buku 2023:
- Cum dividen untuk pasar reguler dan pasar negosiasi pada tanggal 1 April 2024.
- Ex dividen untuk pasar reguler dan pasar negosiasi pada tanggal 2 April 2024.
- Cum dividen untuk pasar tunai pada tanggal 3 April 2024.
- Ex dividen untuk pasar tunai pada tanggal 4 April 2024.
- Daftar pemegang saham yang berhak atas dividen akan diumumkan pada tanggal 3 April 2024 pukul 16.00 WIB.
Pembayaran dividen tunai akan dilakukan pada tanggal 19 April 2024. Pembagian dividen didasarkan pada data keuangan per-31 Desember 2023.
Sebagai informasi, pada tahun 2023, laba bersih setelah pajak Bank BTPN mencapai Rp2,35 triliun, menurun 24% dibandingkan tahun sebelumnya.
Penurunan ini terutama disebabkan oleh kebijakan perusahaan untuk menambah pencadangan kredit sebesar Rp1,21 triliun, sebagai antisipasi atas berakhirnya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) relaksasi kredit restrukturisasi pada 31 Maret 2024.
Meskipun demikian, Bank BTPN berhasil meningkatkan total penyaluran kredit sebesar 7% year on year (yoy) menjadi Rp156,56 triliun, dari Rp146,12 triliun pada akhir 2022.
Peningkatan ini didorong terutama oleh penyaluran pinjaman kepada nasabah korporasi, usaha kecil dan menengah, serta layanan Jenius.
- Saham PGAS Hingga BBRI Peluang Profit Kala IHSG Pekan Ini Dipengaruhi Suku Bunga
- IHSG Sesi I Naik 0,14 Persen, Saham EMTK Hingga UNVR Top Gainers LQ45
- GOTO Diprediksi Ketiban Berkah Ramadan, Bagaimana Kinerja Sahamnya?
Sebagai bagian dari komitmennya untuk memberdayakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), Bank BTPN mencatat pertumbuhan rasio pembiayaan inklusif makroprudensial (RPIM) menjadi 29,14% pada akhir Desember 2023, naik dari 24,57% pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Bank BTPN juga berhasil menjaga kualitas kredit dengan menurunkan rasio gross non-performing loan (NPL) menjadi 1,36% pada akhir 2023 dari 1,43% pada periode yang sama tahun sebelumnya, lebih rendah dari rata-rata industri yang mencapai 2,2%.
Pendapatan bunga bersih Bank BTPN naik 3% yoy menjadi Rp12,04 triliun, yang turut menyebabkan Net Interest Margin (NIM) tetap di level 6,45%, lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 6,32%.
Saldo Current Account & Saving Account (CASA) Bank BTPN meningkat 10% yoy menjadi Rp44,19 triliun pada akhir 2023 dengan rasio CASA naik dari 35,0% menjadi 40,8%.
Namun, total deposito mengalami penurunan sebesar 14% yoy menjadi Rp64,01 triliun, yang berdampak pada penurunan total dana pihak ketiga (DPK) Bank BTPN sebesar 6% yoy menjadi Rp108,20 triliun pada akhir Desember 2023.