<p>GeNose/ugm.ac.id</p>

Buatan UGM, GeNose Bisa Deteksi COVID-19 dari Hembusan Napas

  • YOGYAKARTA-Universitas Gadjah Mada (UGM) siap meluncurkan inovasi terbaru, GeNose, alat yang mampu mendeteksi dan mendiagnosis apakah seseorang terinfeksi COVID-19 atau tidak hanya dengan hembusan napas.  GeNose bekerja secara cepat dan akurat mendeteksi Volatile Organic Compound (VOC) yang terbentuk karena adanya infeksi COVID-19 yang keluar bersama napas seseorang. Napas orang diambil diindera melalui sensor-sensor dan kemudian […]

Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

YOGYAKARTA-Universitas Gadjah Mada (UGM) siap meluncurkan inovasi terbaru, GeNose, alat yang mampu mendeteksi dan mendiagnosis apakah seseorang terinfeksi COVID-19 atau tidak hanya dengan hembusan napas

GeNose bekerja secara cepat dan akurat mendeteksi Volatile Organic Compound (VOC) yang terbentuk karena adanya infeksi COVID-19 yang keluar bersama napas seseorang.

Napas orang diambil diindera melalui sensor-sensor dan kemudian diolah datanya dengan bantuan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan untuk pendeteksian dan pengambilan keputusan. Selain unsur kecepatan dan keakurasian, GeNose didesain sangat handy sehingga dapat dioperasikan oleh seseorang secara mandiri dan efisien.

Sebagaimana dilansir laman ugm.ac.id 14 September 2020, GeNose merupakan inovasi pertama di Indonesia untuk pendeteksian COVID-19 melalui hembusan napas yang aplikasinya terhubung dengan sistem cloud computing untuk mendapatkan hasil diagnosis secara real time. 

Hebatnya, alat ini juga mampu bekerja secara paralel melalui proses diagnosis yang tersentral di dalam sistem sehingga validitas data dapat terjaga untuk semua alat yang terkoneksi. Data yang terkumpul di dalam sistem selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk keperluan pemetaan, pelacakan dan pemantauan penyebaran pandemi secara aktual.

Uji profiling (kalibrasi) GeNose sudah dilakukan dengan menggunakan 600 sampel data valid di Rumah Sakit Bhayangkara dan Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid Bambanglipuro di Yogyakarta hasilnya menunjukkan tingkat akurasi tinggi, yaitu 97 persen.

Selanjutnya, GeNose memasuki tahap uji diagnostik (uji klinis) yang akan dilakukan secara bertahap dan tersebar di sejumlah rumah sakit di Indonesia. Keandalan alat, keakurasian data, dan kesahihan metoda yang diterapkan diharapkan bisa meningkatkan keyakinan pengguna akhir untuk segera mengadopsi aplikasi GeNose bagi kepentingan masyarakat luas.

Inovasi GeNose dikerjakan bersama dengan spirit gotong-royong yang meliputi tim ahli lintas bidang ilmu di UGM, yaitu: Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si (FMIPA); dr. Dian Kesumapramudya Nurputra, Sp.A, M.Sc., Ph.D. (FKKMK); Dr. Ahmad Kusumaatmaja (FMIPA); dr. Mohamad Saifudin Hakim, M.Sc., Ph.D (FKKMK) dan para mitra industri strategik yang berkomitmen dalam penghiliran hasil riset dan inovasi kampus.

Diharapkan inovasi GeNose dapat dihilirkan dan segera bisa dimanfaatkan untuk membantu penanganan COVID-19 sebelum akhir tahun 2020.