Buaya perawan.jpg
Sains

Buaya Ternyata Sangat Tertarik dengan Tangisan Bayi Manusia

  • Buaya juga paling responsif terhadap tangisan dengan intensitas lebih tinggi. Dan bahkan mungkin lebih baik dalam menangkap tingkat kesedihan dalam tangisan itu daripada manusia.
Sains
Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

JAKARTA- Sebuah studi terbaru menunjukkan buaya  Nil menanggapi suara bayi manusia yang menangis, serta tangisan bayi simpanse dan bonobo.

Buaya juga paling responsif terhadap tangisan dengan intensitas lebih tinggi. Dan bahkan mungkin lebih baik dalam menangkap tingkat kesedihan dalam tangisan itu daripada manusia.

Tidak jelas dari penelitian apakah perilaku ini dimotivasi oleh buaya yang mencoba memburu mangsa yang rentan atau karena alasan lain. Misalnya apakah tangisan bayi manusia atau simpanse  mirip dengan tangisan buaya remaja yang terdengar seperti mencicit atau menderu. Tetapi hasil ini memberi peneliti lebih banyak wawasan tentang bagaimana raksasa reptil ini memandang dunia.

Para peneliti memutar tangisan bayi manusia, simpanse, dan bonobo ke sekelompok buaya Nil (Crocodylus niloticus) di kebun binatang. Mereka  mencatat berapa banyak buaya yang menoleh atau bergerak ke arah suara sebagai respons. Mereka menerbitkan hasil peneltian pada 8 Agustus di jurnal Proceedings of the Royal Society B.

Para peneliti menggunakan rekaman suara tangisan bayi manusia dari dua konteks. Saat mandi di rumah bersama orang tua mereka yang menghasilkan tangisan dengan intensitas rendah, dan pemberian vaksinasi oleh dokter yang menghasilkan tangisan dengan intensitas lebih tinggi.

Tangisan bayi yang lebih intens menyebabkan persentase buaya yang merespons jauh lebih tinggi. Untuk melihat apakah ada kualitas khusus dari suara-suara yang membuat buaya bersemangat, para peneliti juga menganalisis beberapa sifat akustik dari tangisan yang mereka uji.

Mereka menemukan bahwa buaya lebih responsif terhadap suara tangisan dengan lebih banyak energi dalam frekuensi suara yang lebih tinggi. Juga pada  suara tangisan dengan beberapa ketidakteraturan dalam pola gelombang suara. Keduanya   terkait dengan tingkat kesedihan yang lebih tinggi.

“Bayangkan tentang bayi yang menangis yang benar-benar kesal. Suara   tangisannya  tidak teratur,   menjerit dan kehilangan napas,” kata  Miriam Boucher, kandidat doktor di Universitas Clemson yang tidak terlibat dalam penelitian baru ini. 

Tingkat kesedihan

Manusia cenderung menilai panggilan bernada tinggi sebagai lebih tertekan, tetapi itu tidak selalu mengarah pada penilaian yang akurat, catat penulis penelitian. Misalnya, karena tangisan bonobo umumnya bernada lebih tinggi daripada manusia, orang cenderung melebih-lebihkan betapa tertekannya tangisan bonobo. Buaya, di sisi lain, tampaknya tidak bereaksi berbeda terhadap teriakan dengan nada yang berbeda.

"Buaya dengan demikian tampaknya sangat beradaptasi dalam memperkirakan tingkat kesedihan yang dikodekan dalam tangisan bayi terlepas dari spesies hominid yang dipertimbangkan," catat para penulis.

Ada kemungkinan  hewan-hewan ini menangkap kesusahan sebagai isyarat untuk menemukan makanan potensial di dekatnya. Para peneliti mencatat bahwa beberapa buaya menanggapi panggilan tersebut dengan berenang di bawah air, yang bisa menjadi manuver pemangsa. “Berenang di bawah air juga bisa berarti hewan-hewan itu berhati-hati saat menyelidiki suara itu,” kata Boucher.

Dan buaya juga bisa saja menanggapi tangisan ini karena alasan lain selain pemangsaan. Studi tersebut tidak membandingkan respons buaya terhadap tangisan ini dengan jenis suara lain, seperti tangisan marabahaya buaya remaja atau suara netral. 

Kent Vliet, seorang pensiunan ahli biologi di University of Florida yang tidak terlibat dalam penelitian  tersebut kepada Live Science mengatakan  dia melihat buaya menanggapi secara intens panggilan darurat buaya remaja. Bahkan  ketika mereka berasal dari spesies buaya lain.

Selain itu, hewan-hewan ini mungkin hanya ingin tahu tentang suara baru di dekatnya. "Apa yang saya lihat dalam karya saya sendiri adalah buaya bisa sangat ingin tahu tentang hal-hal secara umum," kata Boucher Rabu 9 Agustus 2023.