Bukaka
Korporasi

Bukaka Teknik Dirikan Cucu Usaha di Timur Tengah

  • PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK), perusahaan yang dimiliki oleh keluarga Jusuf Kalla baru saja mendirikan anak perusahaan baru di Oman, Timur Tengah.
Korporasi
Alvin Pasza Bagaskara

Alvin Pasza Bagaskara

Author

JAKARTA - Emiten manufaktur PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK), perusahaan yang dimiliki oleh keluarga Jusuf Kalla baru saja mendirikan anak perusahaan baru di Oman, Timur Tengah.

Direktur Utama BUKK, Irsal Kamarudin, menyatakan bahwa perusahaan tersebut, melalui anak usahanya PT Bukaka Mega Investama, telah mendirikan perusahaan baru yang diberi nama Bukaka International LLC.

Irsal menambahkan Bukaka International LLC didirikan guna mengembangkan bisnis BUKK di bidang penyediaan alat pendukung kegiatan pertambangan di wilayah negara-negara Timur Tengah.

“Pendirian anak perusahaan baru Bukaka International LLC akan memberikan dampak berupa potensi tambahan pendapatan dan laba bagi perseroan sebagai pemegang saham,” katanya melalui keterbukaan informasi pada Jumat, 23 Februari 2024.

Asal tahu saja, struktur modal Bukaka International LLC adalah sebesar 3 juta rial Oman (OMR), setara dengan Rp122,03 miliar, yang terdiri dari 3.000 saham dengan nilai nominal masing-masing saham sebesar 1.000 OMR. Modal yang ditempatkan dan disetor adalah sebesar 3 juta OMR atau 3.000 saham.

BUKK tercatat menggenggam 2.850 saham atau setara Rp115,93 miliar yang mencerminkan kepemilikan saham Bukakak International LLC sebanyak 95% dari keseluruhan modal.

Sementara itu, PT Bukaka Mega Investama menggenggam 150 saham atau Rp6,09 miliar yang setara dengan 5% dari keseluruhan modal ditempatkan dan disetor.

BUKK mencatat laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp513,08 miliar hingga kuartal III/2023, meningkat 54,50% dari periode yang sama tahun sebelumnya, yakni Rp332,1 miliar.

Kenaikan ini didukung oleh pendapatan dari kontrak konstruksi dan nonkonstruksi yang mencapai Rp3,92 triliun, naik 63,20% year-on-year (YoY).

Sementara itu, beban dari kontrak konstruksi dan nonkonstruksi juga meningkat 67,80% YoY menjadi Rp3,31 triliun. Dengan demikian, BUKK berhasil mengumpulkan laba kotor sebesar Rp607,95 miliar, meningkat 41,99% YoY hingga kuartal III/2023.