<p>Warga mengakses logo Bukalapak melalui gawai dengan latar grafik pergerakan IHSG di Jakarta, Kamis, 24 Juni 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Tekno

Bukalapak Berbalik Rugi Rp776 Miliar, Ini Biang Keroknya

  • Usai sukses mencetak laba Rp3,62 triliun, Bukalapak berbalik rugi Rp776,22 miliar

Tekno

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – Emiten e-commerce PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) menelan rugi bersih periode berjalan Rp776,22 miliar pada kuartal III-2023. Nominal ini berbalik dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sukses mencetak laba Rp3,62 triliun. 

Merujuk laporan keuangan BUKA yang dipublikasikan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Kamis, 26 Oktober 2023, situasi itu membuat lialibilitas Bukalapak mengalami penurunan sebesar 7,18% dari akhir Desemeber 2022. Alhasil, liabilitas yang semula di angka Rp907,92 miliar turun menjadi Rp842,68 miliar.  

Bahkan, ekuitas Bukalapak juga mengalami penurunan sebesar 2,61% menjadi Rp25,80 triliun per tanggal 30 September 2023. Padahal di akhir Desember 2022, total ekuitas emiten e-commerce ini sebesar Rp 26,49 triliun.

Kendati bottom line merugi, pada kuartal III-2023, Bukalapak mencetak pendapatan bersih sebesar Rp3,33 triliun. Angka ini melesat 28,94% secara tahunan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak Rp2,58 triliun.

Apabila dirincikan, pendapatan bersih BUKA dari segmen marketplace mampu menyumbang sejumlah Rp1,73 triliun. Nominal ini melesat menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 67,37% dari Rp 1,03 triliun.

Selanjutnya, segmen online to offline Bukalapak juga memberikan kontribusi yang positif, mencapai Rp 1,59 triliun, mengalami peningkatan sebesar 10,26% secara secara tahunan. Terakhir, pendapatan dari segmen pengadaan mencapai Rp 11,09 miliar.

Namun, sayangnya, beban pokok pendapatan BUKA pada kuartal III-2023, mengalami kenaikan menjadi Rp2,49 triliun. Angka ini meningkat dibandingkan dengan periode sebelumnya yang hanya Rp1,81 triliun. 

Di sisi lain, beban penjualan dan pemasaran Bukalapak saat ini berada di angka Rp434,79 miliar. Artinya nominal tersebut menurun dibandingkan kuartal II-2022 yang mencapai nominal Rp819,02 miliar.

Sementara itu, beban umum dan administrasi BUKA juga mengalami penurunan menjadi Rp1,02 triliun, dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp1,807 triliun.

Diketahui beban yang memberikan tekanan terhadap kinerja Bukalapak pada periode hingga 30 September 2023 adalah kewajiban mencatat kerugian nilai investasi yang belum dan sudah direalisasikan, dengan total mencapai Rp707,17 miliar. Angka ini berbalik dari untung sebesar Rp5,13 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.