Ilustrasi Produksi Crude Palm Oil (CPO)
Korporasi

Bukan dari IPO, NSSS Lebih Andalkan Dana dari 2 Sumber Ini untuk Bangun Pabrik Baru

  • Direktur Utama NSSS Teguh Patriawan mengatakan, perseroan berencana untuk membangun pabrik baru bersamaan dengan rencana untuk menambah lahan di Kalimantan Tengah.
Korporasi
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk (NSSS) yang baru saja melaksanakan initial public offering (IPO) hari ini, Jumat, 10 Maret 2023, akan membangun pabrik baru untuk menggenjot produksi.

Direktur Utama NSSS Teguh Patriawan mengatakan, perseroan berencana untuk membangun pabrik baru bersamaan dengan rencana untuk menambah lahan di Kalimantan Tengah.

Saat ini, NSSS memiliki lahan seluas lebih dari 26.000 hektare, dan perseroan menargetkan penambahan lahan seluas 3.000 hektare untuk tahun ini, tepatnya di Kabupaten Kapuas seluas 1.000 hektare dan di Kabupaten Gunung Mas 2.000 hektare.

Untuk mendukung pencapaian target tersebut, perseroan menyiapkan sekitar Rp200 miliar untuk belanja modal atau capital expenditure (capex) yang akan digunakan juga untuk pembangunan pabrik dan penanaman sawit baru.

Teguh pun menjelaskan bahwa perseroan yang bergerak di bidang produksi crude palm oil (CPO), palm kernel (PK), dan tandan buah segar (TBS) ini tidak terlalu mengandalkan dana IPO untuk alokasi capex.

Menurut Teguh, porsi dana internal dalam alokasi capex ini jumlahnya lebih besar dari porsi dana IPO, dan dana dari IPO hanya digunakan sebagai tambahan walaupun ia sendiri tidak menyebutkan berapa kira-kira persentasenya.

"Dana sendiri lebih banyak. Internal itu kurang-lebih bisa 30-40%. 30-40% itu dari dana internal, dan sumber dana kami itu ada dua yang utamanya, perbankan dan internal. IPO hanya tambahan," kata Teguh kepada wartawan seusai Seremoni Pencatatan Perdana Saham NSSS di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, 10 Maret 2023.

Dalam kesempatan yang sama, Teguh menyampaikan bahwa NSSS menargetkan pertumbuhan laba sebesar 66% di tahun ini setelah perseroan melantai di BEI.

Teguh mengatakan, perseroan telah meraup pendapatan senilai Rp1,2 triliun dengan laba yang mencapai sekitar Rp60 miliar pada tahun lalu.

Untuk tahun 2023 ini, NSSS menargetkan pendapatan sebesar Rp1,4 triliun atau meningkat 16% secara year-on-year (yoy) sementara laba ditargetkan mencapai Rp100 miliar dengan peningkatan 66% yoy.

Sebagai informasi, PT Nusantara Sawit Sejahtera adalah perusahaan hulu perkebunan kelapa sawit dengan lima area perkebunan yang berlokasi di Kalimantan Tengah, khususnya unutk penjualan CPO, TBS, dan PK.

Dalam aksi IPO-nya, perseroan melepas 3,56 miliar lembar saham baru dengan nilai nominal Rp50 yang nilainya mewakili 15% dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh perseroan dan ditawarkan secara perdana di harga Rp127 perlembar.

Dari aksi IPO ini, NSSS memperoleh dana IPO sebesar Rp453,16 miliar yang rencananya akan digunakan perseroan untuk membiayai pembangunan fasilitas produksi, pembiayaan penanaman baru, dan modal kerja entitas anak.