Kantor BYD
Dunia

Bukan di Indonesia, BYD Buka Pabrik Mobil Listrik Terbesar se-Asia Tenggara di Thailand

  • BYD produsen mobil listrik asal Cina resmi membuka pabrik mobil listrik terbesar se-Asia Tenggara di Thailand pada 4 Juli 2024.

Dunia

Debrinata Rizky

JAKARTA - BYD produsen mobil listrik asal Cina resmi membuka pabrik mobil listrik terbesar se-Asia Tenggara di Thailand pada 4 Juli 2024.

Dilansir dari Reuters, CEO dan Presiden BYD, Wang Chuanfu, menilai Thailand memiliki pasar kendaraan listrik yang sangat besar. Ia juga melihat pasar kendaraan listrik saat ini sangat potensial di Asia Tenggara.

"Thailand memiliki visi EV yang jelas dan tengah memasuki era baru manufaktur mobil," kata Chuanfu seperti dilansir Reuters, Jumat, 5 Juli 2024.

Lebih lanjut katanya, BYD akan membawa teknologi dari Tiongkok ke Thailand. Sementara itu pembukaan pabrik tersebut merupakan salah satu komitmen BYD untuk berinvestasi di Negeri Gajah Putih senilai US$1,44 miliar. Dengan investasi ini, BYD mendapatkan insentif pajak dan subsidi oleh pemerintah Thailand.

Negeri gajah putih ini memang merupakan pusat perakitan dan ekspor mobil yang didominasi produsen mobil Jepang, seperti Toyota, Honda, dan Isuzu. BYD menggunakan Thailand sebagai pusat produksi untuk ekspor ke ASEAN dan banyak negara lain. Kendaraan listrik yang diproduksi BYD dari pabrik Thailand nantinya juga akan diekspor ke negara-negara setir kanan

Reuters menyebut, produksi kendaraan listrik di Thailand, memungkinkan BYD terhindar dari tarif Uni Eropa. Komisi Eropa mengenakan tarif hingga hampir 38% untuk kendaraan listrik yang diproduksi di China.

Pada tahun 2030, negara ini bertujuan untuk mengubah 30% dari produksi tahunannya sebesar 2,5 juta kendaraan menjadi kendaraan listrik, menurut rencana pemerintah.

Sebelumnya, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) melaporkan raja mobil listrik asal China, Build Your Dream atau BYD resmi masuk ke Indonesia pada 18 Januari 2024.

Perusahaan kendaraan listrik asal China tersebut telah meluncurkan 3 mobil listrik yaitu, BYD Seal, BYD Atto3 dan BYD Dolphin. Unit BYD masuk ke Indonesia melalui terminal IPCC sebanyak 158 unit.

Ekspansi BYD ke Indonesia ditandai dengan investasi sebesar US$1,3 miliar atau setara dengan Rp20 triliunan. Langkah untuk memulai penjualan di Indonesia hampir pasti akan disertai dengan rencana membangun pabrik perakitan di negara ini.

Seperti diketahui, pada Desember lalu, Indonesia menerapkan kebijakan penghapusan bea masuk dan pajak mewah untuk produsen EV yang setuju untuk memproduksi di dalam negeri.

BYD juga menjalin kerja sama dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk menyediakan layanan home charging atau pengisian daya di rumah bagi setiap pembelian mobil listrik BYD.

PLN akan menyediakan paket layanan pemasangan perangkat home charging bagi konsumen yang membeli mobil listrik BYD, sehingga diharapkan bisa makin memudahkan masyarakat. Dealer BYD akan menjadi "jembatan" antara konsumen dengan PLN terkait mekanisme dan prosedur pemasangan home charging.