Bukan Google atau Microsoft, Perusahaan Ini Raup Cuan dari Perang AI
Tekno

Bukan Google atau Microsoft, Perusahaan Ini Raup Cuan dari Perang AI

  • Ahli Strategi Bank of America (BoFA) melihat potensi pertumbuhan jangka panjang untuk Nvidia

Tekno

Rizky C. Septania

NEW YORK - Sejumlah perusahaan teknologi seperti Google dan Microsoft belakangan terakhir tampak adu mekanik kecanggihan kecerdasan buatan (artificial intelligence/ AI). Namun, meski terlibat langsung dalam perang AI kedua perusahaan ini bukanlah yang paling diuntungkan.

Mengutip Insider Rabu, 15 Februari 2023, Ahli Strategi Bank of America  (BoFA) melihat potensi pertumbuhan jangka panjang untuk Nvidia. Sebagai penyedia perangkat yang dibutuhkan untuk membangun AI, Nvidia diprediksi siap untuk muncul sebagai pemimpin dalam perlombaan senjata kecerdasan buatan yang sedang berkembang. 

Lantaran potensi tersebut, Bank of America  menaikkan target harga  saham Nvidia menjadi US$255 dari US$215. Selain itu, Bank of America juga menyiratkan potensi kenaikan harga saham sebesar 13% dari level saat ini.

"Tumpukan penuh silikon,sistem, perangkat lunak, dan pengembang terakselerasi NVDA memposisikannya secara unik untuk memimpin perlombaan senjata AI generatif yang baru lahir di antara cloud global dan pelanggan perusahaan," tulis ahli strategi BofA dalam sebuah catatan, dikutip Rabu 15 Februari 2023.

Dalam catatannya, Ia menambahkan  bahwa adopsi AI generatif akan berlipat empat kali lipat dari peluang pasar yang dapat dialamatkan untuk akselerator AI.

"Intensitas komputasi yang meningkat secara eksponensial diperlukan untuk pelatihan, dan kesimpulan dari, model bahasa besar akan membutuhkan komputasi kelas exaflop dengan kisaran 35-40 persen akselerator terpasang di cloud, mirip dengan superkomputer saat ini," tulis BofA.

Sekadar info, harga saham dari pembuat chip ini terpantau  naik lebih dari 58% pada tahun ini. Kenaikan ini terjadi setelah harga saham teknologi membuat lantaran terdongkrak oleh keberadaan AI dari ChatGPT.  

Sebagaimana diketahui, sejak diluncurkan pada bulan November, ChatGPT terbukti mampu menulis daftar real estate, artikel, dan bahkan pesan aplikasi kencan. Bulan lalu, Microsoft menggelontorkan investasi US$10 miliar ke pembuatnya, OpenAI.

Nvidia sendiri saat ini menguasai sekitar 75% pangsa pasar tersebut. Dalam jangka panjang,  ahli strategi BoFA memperkirakan dapat memegang 65%.

Namun, Meski masih ada pertanyaan tentang kecepatan adopsi AI, BoFA berharap peralihan ke komputasi yang dipercepat akan terus berlanjut dan Nvidia akan memimpin tuntutan tersebut.

“Memang, portofolio pemrosesan NVDA tetap dalam posisi kuat untuk mendukung tren yang akan datang ini dengan menawarkan akselerator cloud terkemuka yang dapat melihat permintaan yang kuat jika tren AI Generatif semakin cepat,” tulis BofA.