Photo by Samson Katt: https://www.pexels.com/photo/black-remote-worker-with-laptop-caressing-purebred-dog-in-house-5256136/
Gaya Hidup

Bukan Hal Tabu, 4 Cara yang Bisa Dilakukan Manajer untuk Mendorong Karyawan Beristirahat

  • Lokasi dimana karyawan beristirahat memiliki peran penting dalam memaksimalkan manfaatnya.
Gaya Hidup
Rumpi Rahayu

Rumpi Rahayu

Author

JAKARTA - Bagi banyak orang, menjadi produktif berartimenghabiskan lebih banyak waktu untuk bekerja. Sayangnya, pemikiran seperti ini membuat seseorang mulai memaksimalkan waktu kerja hingga enggan mengambil jeda untuk beristirahat.

Terus menerus bekerja dengan tanpa memberikan waktu istirahat untuk tubuh dapat berdampak buruk pada kesehatan dan performa kerja Anda. Penelitian menunjukkan bahwa tingkat kejenuhan yang tinggi dan keterlibatan dalam pekerjaan yang rendah sering dikaitkan dengan kinerja yang terhambat.

Ketika karyawan tidak menggunakan waktu istirahat mereka sebagaimana mestinya, mungkin sudah saatnya bagi manajer untuk mengambil peran.

Sebagai pembuat keputusan dan panutan dalam organisasi, manajer berada dalam posisi strategis untuk mendorong karyawan mendapatkan istirahat yang efektif.

Melansir dari laman resmi Harvard Business Review, Sabtu, 3 Juni 2023, berikut adalah 4 cara yang bisa dilakukan manajer untuk mendorong karyawan mereka beristirahat:

1. Menumbuhkan sikap positif terhadap istirahat

Karyawan pada umumnya telah memandang positif kegiatan istirahat, namun biasanya hal ini tidak berlaku sama bagi manajer.

Hal inilah yang dapat menghalangi seseorang untuk mengambil jeda dari kegiatan bekerja.

Dengan demikian, penting bagi manajer untuk diberi tahu tentang manfaat terkait kinerja dan istirahat kerja.

HRD dapat mulai memasukkan informasi ini ke dalam perogram pelatihan kesehatan perusahaan. Perusahaan juga dapat mulai mempertimbangkan untuk menerapkan "momen kesehatan" di mana sesama karyawan dapat saling berbagi strategi mereka untuk mengambil istirahat yang efektif dan bertukar pikiran mengenai aktivitas istirahat yang menyenangkan.

2. Memberikan contoh

Manajer dapat mengomunikasikan pentingnya istirahat dengan mengambil jenis istirahat yang paling efektif secara teratur. Hal ini dapat ditiru oleh karyawan.

Contohnya, manajer membawa anjingnya berjalan-jalan di taman sekitar kantor dan menyampaikan kepada karyawannya bahwa ia akan meninggalkan pekerjaannya sebentar untuk beristirahat.

Hal ini dapat memberikan contoh yang positif dan menghilangkan stigma dan rasa bersalah terkait istirahat.

3. Menjadwalkan waktu istirahat khusus

Peneliti di Harvard, menyarankan para manajer dan organisasi untuk menjadwalkan waktu istirahat khusu.

Waktu istirahat yang kaku, seperti mewajibkan karyawan ebrhenti bekerja hanya pada waktu tertentu dan durasi yang telah ditentukan, mengurangi otonomi karyawan dan bahkan berdampak buruk pada karyawan.

Peneliti merekomendasikan untuk menawarkan waktu istirahat dengan jangka waktu tertentu seperti satu jam sehari dan menawarkan jadwal kerja yang fleksibel.

4. Menciptakan ruang untuk istirahat

Lokasi dimana karyawan beristirahat memiliki peran penting dalam memaksimalkan manfaatnya.

Mulailah untuk menciptakan ruang istirahat untuk karyawan seperti taman kecil atau ruang hijau dalam ruangan. Banyak juga perusahaan yang telah mengadopsi kebijakan ramah hewan peliharaan sehingga karyawan mereka dapat berinteraksi secara langsung dengan hewan peliharaan.

Bagi perusahaan dengan karyawan yang bekerja dari rumah juga dapat mengalokasikan "anggaran istirahat" bagi karyawan untuk menciptakan runag istirahat mereka sendiri.

Misalnya karyawan bisa membeli tanaman indoor atau matras yoga.

Nah, berikut tadi adalah artikel mengenai 4 cara yang bisa dilakukan manajer untuk mendorong karyawan mereka beristirahat. Semoga bermanfaat!