Bukan Kecanduan, Esport Malah Bikin Seseorang Berdaya Juang
- Dalam ilmu psikologi, grit dapat ditingkatkan bila seseorang memiliki tujuan, minat terkait tujuan tersebut, dan usaha yang kuat.
Nasional
JAKARTA - Dampak bermain gim online belakangan ini bergeser dari yang tadinya membuat candu malah memunculkan efek positif.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Cognition, Affect, and Well-Being (CAW Lab) Fakultas Psikologi Universitas indonesia Agnes Nauli S.W. Sianipar, M.Sc., Ph.D yang mengatakan bahwa aspek kognitif dan psikologi bisa menjadi bekal kuat dalam mengembangkan kepribadian yang baik bagi individu.
Aspek kognitif seperti fungsi kontrol respons juga merupakan hal yang sangat mendasar dalam berbagai proses belajar akademik, olahraga dan musik.
"Terdapat sejumlah anggapan bahwa generasi muda saat ini merupakan generasi stroberi atau lembek," ujar Agnes di Perpustakaan Kemendikbudiristek, Jakarta, 1 September 2022.
- Kapal Kembaran Moskva yang Tenggelam di Laut Hitam Pulang Kandang
- Uang Rupiah Baru Diterawang Tak Ada Tiga Angka Nol, BI Buka Suara soal Redenominasi
- Bintik Matahari Seukuran Planet Menghadap Bumi, Siap Tembakkan Radiasi Elektromagnetik
Ia menemukan bahwa esport justru dapat meningkatkan grit (daya juang) seorang pelajar.
Dalam ilmu psikologi, grit dapat ditingkatkan bila seseorang memiliki tujuan, minat terkait tujuan tersebut, dan usaha yang kuat.
Agnes menjabarkan bahwa ada 7 cara pengembangan karakter grit yaitu menentukan target tim dan individual secara terstruktur.
Kemudian, memberikan feedback mengenai aspek tertentu dalam performa yang masih harus ditingkatkan
"Lalu feedback itu harus diberikan sesegera mungkin serta adanya tantangan (challenge) yang bervariasi, namun terukur dan sesuai dengan kemampuan atlet," tambah Agnes.
- BI Cabut Uang Rupiah Khusus Peringatan HUT ke-50 Kemerdekaan RI, Begini Penampakannya!
- Melesat 123,83 Persen, Laba Induk Indomaret (DNET) Tembus Rp645,20 Miliar
- Revitalisasi Terminal 2 Bandara Soetta, Angkasa Pura II Amankan Pembiayaan Rp500 Miliar dari Bank Muamalat
Lebih lanjut, pelatih perlu memperhatikan atlet yang mengadopsi strategi regulasi emosi yang maladaptif karena dapat menurunkan kesehatan mental dan grit.
Lalu, pelatih harus menjaga minat atlet untuk berprestasi dan fokus pada perbaikan performa. Serta perlunya ekosistem yang memberikan dukungan sosial dari orang tua maupun komunitas sekolah.
Hal tersebut menunjukkan bahwa grit dapat meningkatkan kemampuan regulasi emosi lewat esport.
Sementara itu, hasil riset yang dilakukan oleh CAW Lab dan juga MABAR, dengan tajuk MABAR Esports Student Athlete Research menunjukkan bahwa kekuatan karakter-karakter positif pada grup pelajar competitive player dapat menjadi pondasi pembentukan profil Pelajar Pancasila.
Hal ini tertuang seperti dalam visi Kemendikbud 2020-2024 dengan enam elemen profil, di antaranya bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, bergotong royong dan berkebinekaan global.