Postingan X tentang Bunga di Antartika
Sains

Bukan Keindahan, Bunga Mekar di Kutub Selatan Jadi Tanda Bencana Besar

  • Lumut yang menghasilkan bunga di antartika merupakan hasil dari simbiosis antara jamur dan alga. Diantartika tumbuhan ini ditemukan tumbuh di bebatuan dan tanah yang terpapar sinar matahari, khususnya di Semenanjung Antartika.

Sains

Muhammad Imam Hatami

JAKARTA - Antartika, benua yang sebagian besar sebagai  wilayah  beku dan es yang luas, telah menjadi pusat perhatian karena semakin masifnya muncuknya tumbuhan berbunga dari jenis lumut-lumutan dibeberapa titik.

Sebuah foto yang dibagikan oleh akun X @dailyloud pada Jumat, 22 September 2023 menunjukkan bunga yang mekar di Antartika. Postingan ini  menarik perhatian dunia dan telah tayang sebanyak 13,3 Juta kali di X. 

Foto tersebut menyampaikan pesan yang jelas dari pemilik akun, “Bunga-bunga kini mulai mekar di Antartika dan para ahli mengatakan ini bukanlah berita baik. Ini akan menjadi bukti pertama dari respons ekosistem yang dipercepat di Antartika yang langsung terkait sebagai konsekuensi dari pemanasan global, menurut Nicoletta Cannone, seorang profesor ekologi di Universitas Insubria.” ujar postingan tersebut dilansir akun X

Keberadaan tumbuhan ini di Antartika menimbulkan pertanyaan tentang dampak perubahan iklim global terhadap lingkungan dan ekosistem.

Lumut yang menghasilkan bunga di antartika merupakan hasil dari simbiosis antara jamur dan alga. Diantartika tumbuhan ini ditemukan tumbuh di bebatuan dan tanah yang terpapar sinar matahari, khususnya di Semenanjung Antartika. 

Peningkatan suhu global dan pencairan es yang lebih cepat merupakan faktor utama yang mendorong pertumbuhan lumut di Antartika. 

Namun, tidak hanya faktor alamiah ini yang berperan, tetapi juga campur tangan manusia dalam bentuk polusi udara, perubahan pola angin, dan aktivitas manusia di wilayah Antartika turut berkontribusi pada fenomena ini.

Fenomena ini, meskipun menarik, juga bisa menjadi indikator penting tentang perubahan iklim global. 

Perubahan dalam ekosistem Antartika dapat memengaruhi sistem ekologis global, termasuk keseimbangan cuaca global, yang pada gilirannya dapat berdampak pada kehidupan manusia di seluruh dunia.

Dengan demikian, penemuan pertumbuhan lumut kerak di Antartika dapat dianggap sebagai tanda bahaya bagi manusia. 

Ekskalasi Perubahan Iklim

Hal tersebut menyoroti eskalasi perubahan iklim global dan memperingatkan akan konsekuensi serius yang mungkin kita hadapi jika tidak segera mengambil tindakan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan melindungi lingkungan kita.

Lumut juga memberikan kontribusi penting dalam ekosistem Antartika dengan menyediakan makanan bagi hewan-hewan kecil dan membantu mengurangi erosi tanah. 

Pertumbuhan lumut juga dapat memiliki dampak negatif yang signifikan. 

Gangguan terhadap habitat hewan asli Antartika dan perubahan albedo permukaan, yang dapat mempercepat pemanasan global, merupakan beberapa dampak yang perlu dipertimbangkan dengan serius.

Penemuan lumut berbunga di Antartika adalah fenomena yang kompleks dengan implikasi yang beragam. 

Tindakan nyata diperlukan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan melindungi ekosistem yang unik dan rentan di Antartika. 

Melalui penelitian lebih lanjut dan langkah-langkah mitigasi yang tepat, manusia dapat bergerak menuju masa depan yang lebih berkelanjutan bagi planet bumi dan lingkungan yang menghuninya.