Bukan Keracunan, Tes DNA Ungkap Penyebab Kematian Misterius Musisi Beethoven
- Setelah kematian Beethoven pada tahun 1827, sebuah post-mortem mengungkapkan bahwa ia memiliki jaringan parut hati yang parah, juga dikenal sebagai sirosis
Dunia
BERLIN - Para peneliti berhasil mengulik penyebab sebetulnya dari kematian musisi Beethoven yang misterius. Lewat sebuah analisis DNA, peneliti mengatakan bahwa komposer kondang itu meninggal akibat Hepatitis B.
Berdasarkan analisis genetik yang dilakukan pada lima helai rambut beethoven selama tujuh tahun terakhir hidupnya, hasilnya mengatakan sang pencipta melodi Fur Elise itu memiliki risiko penyakit hati yang tinggi.
Risiko genetik ini bersama dengan infeksi hepatitis B yang kemungkinan besar juga merusak hatinya sekaligus berperan dalam kematiannya.
Penemuan ini bertentangan keyakinan yang menyebutkan bahwa sang komposer meninggal karena keracunan timbal dan kehilangan pendengarannya. Sekilas tentang Beethoveen, Ia merupakan komposer berdarah Austria dengan sejumlah karya yang abadi hingga saat ini.
Meski dikenal menciptakan berbagai karya jenius, rupanya Beethoven mulai kehilangan kemampuannya untuk mendengar di usia pertengahan hingga akhir 20-an. Ia menjadi tuli total pada usia akhir 40-an.
- Kebijakan The Fed Dorong Potensi Penguatan Rupiah, Pelemahan Bisa Terjadi karena Ini
- IHSG Berpotensi Menguat setelah Panic Selling Pekan Lalu, Intip 4 Rekomendasi Saham Ini!
- BRI Sediakan Layanan Penukaran Uang di 391 Kantor Cabang Selama Bulan Ramadan
- Cerita Sunarti, AgenBRILink di Desa Lasitae Kenalkan Layanan Bank ke Masyarakat
Semasa hidupnya, Ia juga menderita masalah gastrointestinal yang semakin parah sepanjang hidupnya dan mengalami setidaknya dua serangan penyakit kuning yang merupakan gejala penyakit hati.
Pada tahun 1802 penyakitnya semakin parah. Beethoven meminta teman dokternya Johann Adam Schmidt untuk mengungkap dan mempublikasikan penyakit aneh yang dideritanya. Sayangnya, Schmidt meninggal terlebih dulu 18 tahun sebelum Beethoven berpulang.
Setelah kematian Beethoven pada tahun 1827, sebuah post-mortem mengungkapkan bahwa ia memiliki jaringan parut hati yang parah, juga dikenal sebagai sirosis. Menurut penelitian yang diterbitkan baru-baru ini di jurnal Current Biology, dasar genetik dan virus untuk penyakitnya, jenis penyakit Beethoven akhirnya ditemukan.
"Kami tidak dapat mengatakan dengan pasti apa yang membunuh Beethoven, tetapi kami sekarang setidaknya dapat mengkonfirmasi adanya risiko signifikan yang dapat diwariskan dan infeksi virus hepatitis B," kata seorang profesor genetika di Max Planck Institute for Evolutionary Anthropology yang salah satu penulis.
"Kami juga dapat menghilangkan beberapa penyebab genetik lain yang kurang masuk akal," tambahnya.
Berdasarkan analisis DNA lebih lanjut, penyakit hati yang diidap Beethoven kemungkinandisebabkan oleh kelainan genetik yang disebut herediter hemochromatosis.
Adapun faktor risikonya tidak melebihi faktor yang tidak diperhatikan oleh kebanyakan orang. Tetapi para peneliti percaya bahwa kecintaan Beethoven terhadap alkohol yang terdokumentasi dengan baik dapat memicu perkembangan penyakit hati.
Muncul Misteri Aneh
Lewat analisis genetik, penyebab kematian misterius Beethoven terungkap. Namun, aksi ini juga mengungkapkan misteri lainnya dalam sejarah keluarga Beethoven.
Berdasarkan analisa yang dibuat dengan dengan kerabat hidup sang komposer menunjukkan bahwa meskipun beberapa memiliki nenek moyang dari pihak ayah, DNA mereka tidak cocok dengan kromosom Y yang ditemukan di rambut asli Beethoven.
Para peneliti mengatakan ini terjadi lantaran ada kemungkinan Beethoven lahir dari nenek moyang yang merupakan hasil perselingkuhan.
"Kami berharap dengan membuat genom Beethoven tersedia untuk umum bagi para peneliti dan mungkin menambahkan kunci yang diautentikasi lebih lanjut ke rangkaian kronologis awal. Dengan begitu, pertanyaan yang tersisa tentang kesehatan dan silsilahnya suatu hari nanti dapat terjawab," kata Begg.